Jerit Hati Ceu Ade Ditengah Langkanya Minyak Goreng

Meski harga minyal goreng mahal, Ny. Ade tetap berjualan.

Feb 16, 2022 - 05:39
Jerit Hati Ceu Ade Ditengah Langkanya Minyak Goreng

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Entah penomena apa yang terjadi dalam perekonomian Negara Indonesia di beberapa pekan terakhir ini. Tak hanya pandemi Covid-19 dengan varian Omicron yang semakin meningkat, kini rakyat harus menghadapi menghilangnya minyak goreng di pasaran.

Hal itu menjadi pemandang yang memilukan di beberapa daerah, dan tak jarang bahkan di pertokoan modern sejenis minimarket pun minyak sayur ini hanya tersedia sedikit yang berujung pada rush pembelian oleh ibu-ibu rumah tangga.

Malah, di sejumlah toko pun sempat terjadi perusakan kaca oleh para pembeli karena penjual di swalayan tersebut tidak mendahulukan mereka yang sudah antri berjam-jam.

Hal ini pula, dirasakan oleh masyarakat di pedesaan. Ny Ade misalnya, warga kampung kawitan Kecamatan Salopa. Kabupaten Tasikmalaya terpaksa harus membeli minyak sayur bermerk dengan harga cukup tinggi.

Penjual gorengan dan bubur ayam ini hanya bisa pasrah dengan kondisi yang ada, minyak sayur yang ia dapatkan memang tak mudah, ia harus menunggu berjam-jam bahkan hingga membeli di warung yang berjarak cukup jauh dari rumahnya.

“Ini saya daptakan tadi siang, jadi pagi-paginya saya tidak sempat membuat gorengan karena minyak goreng yang biasa saya beli habis, yang ada yang mahal ya terpaksa saya beli,“ ujarnya.

Ade tak mau menaikan harga gorengannya lantaran khawatir pelanggannya hilang. Rugi memang dirasakan dengan harga minyak goreng sebesar Rp. 23.000 ,-, namun ia tetap menjual gorengannya dengan harga Rp. 1,000,-, sementara sebelumnya ia menggunakan minyak goreng yang harganya hanya Rp.13.000 ,-.

“Rugi sudah pasti pak, tapi kalau tidak seperti ini darimana saya bisa mendapatkan uang untuk sekolah anak saya pak,“ keluhnya.

Sementara itu, pemerintah berdalih bahwa akar masalah atau penyebab kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng sudah diketahui.

Begitu pula dengan latar belakang yang menjadi faktor pendorong naiknya harga kedelai. Kenaikan harga minyak goreng bahkan sudah diperkirakan sejak tahun lalu, menyusul naiknya harga CPO di pasar global.

Namun, karena tidak adanya langkah atau kebijakan antisipatif, kelangkaan dan naiknya harga harus ditanggung masyarakat sebagai konsumen. (Dzm)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow