Implementasi Peran Profesi Perawat dalam Manajemen Nyeri di RS dr Soekardjo Kota Tasik

Apr 21, 2024 - 16:40
Implementasi Peran Profesi Perawat dalam Manajemen Nyeri di RS dr Soekardjo Kota Tasik
Kegiatan pengabdian masyarakat FIKes UMTAS, Implementasi Peningkatan Peran Profesi Perawat dalam Manajemen Nyeri di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. Jum'at (19/4/24).

INILAHTASIK.COM | Nyeri menjadi salah satu permasalahan utama dan paling sering dikeluhkan oleh setiap individu. Rasa nyeri yang dialami dapat mempengaruhi terganggunya pemenuhan kebutuhan dasar lainnya seperti penurunan nafsu makan dan gangguan tidur.

Nyeri adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang tidak nyaman atau tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang telah rusak atau yang berpotensi rusak.

Metode teknik pengurangan nyeri pada dasarnya dikategorikan menjadi dua yaitu farmakologi dan non farmakologi.
Farmakologi termasuk program terapi obat-obatan yang dapat mengurangi nyeri, sedangkan manajemen nyeri Non Farmakologi atau keperawatan, bersifat penunjang terapi medis yang tepat diberikan pada pasien dengan skala nyeri ringan (1-3) sampai sedang (4-6) dari rentang 0-10.

Beberapa tindakan non farmakologi/keperawatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan keluhan nyeri pada pasien bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti teknik relaksasi nafas dalam, terapi murottal, teknik relaksasi benson.

Terapi relaksasi merupakan suatu teknik yang berkaitan dengan prilaku manusia dan efektif dalam mengatasi nyeri akut, terutama rasa nyeri akibat prosedur diagnostik dan pembedahan. 

Pada beberapa orang setelah pemberian obat nyeri, kerap mengalami keluahan seperti mual. Hal itu berkaitan dengan jadwal pemberian obat, yang umumnya diberikan 3 x 24 jam, dengan rentang 8 jam sampai pemberian jadwal berikutnya. Terkadang nyeri yang dikeluhkan terasa menguat, sebelum pemberian obat jadwal berikutnya, karena efek obat sudah hilang.

Di Kota Tasikmalaya misalnya, jumlah pasien yang datang berobat ke rumah sakit dengan keluhan nyeri cukup banyak.

Hal ini yang mendorong Civitas Akademika Fakultas Ilmu Kesehatan program study D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS), mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai Implementasi Peningkatan Peran Profesi Perawat dalam Manajemen Nyeri di Rumah Sakit dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, pada Jum'at 19 April 2024.

Nyeri yang dialami oleh pasien yang menjalani rawat inap di RD dr Soekardjo disebabkan oleh beberapa etiologi, diantaranya nyeri akibat kerusakan fisik, umumnya disebabkan akibat post pembedahan, fraktur, dan proses patologi dari penyakit, dimana kondisi nyeri akibat fisik dapat diperburuk oleh keadaan emosional individu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Clinical Instruktur ruangan Melati 3, Ade Farida S.Kep, Ners mengungkapkan, bahwa manajemen nyeri non farmakologi sudah dilakukan di ruangan tersebut. Sedangkan untuk pengaturan standar prosedur operasional (SPO) berupa kebijakan di rumah sakit belum ada.

Dosen Falkultas Ilmu Kesehatan UMTAS yang juga Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat, Aida Sri Rachmawati M.Kep menuturkan, bahwa peran perawat dalam upaya penanganan manajemen nyeri non farmakologi dapat dilakukan secara rutin dan menjadi SPO kegiatan tindakan keperawatan dalam manajemen nyeri di ruangan Melati 3, dan umumnya diseluruh ruangan di RS dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.

Pihaknya berharap, melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijadikan sebagai bentuk kerjasama antara institusi pendidikan UMTAS dan Rumah Sakit dr Soekardjo sebagai upaya peningkatan peran profesi perawat dalam peningkatan kualitas layanan. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow