Hj. Nurhayati Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

Saat ini jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kota Tasik sekitar 30 ribu, dan untuk peserta bukan penerima upah baru sekitar 3 ribuan peserta aktif

Dec 8, 2021 - 06:04
Dec 8, 2021 - 23:29
Hj. Nurhayati Gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Anggota DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hj. Nurhayati menggelar kegiatan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan kepada warga, di Pasir Pataya, Kecamatan Cibeureum pada Selasa 07 Desember 2021.

Staf Khusus Menteri Bappenas, Kartika Yudisti mengapresiasi giat tersebut. Ia berharap sekitar 60 pekerja bukan penerima upah, dan 3 ribu yang menjadi peserta aktif ke depan bisa menjadi peserta dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Ini tantangan yang berat bagi BPJS Ketenagakerjaan, dimana para pekerja BPU ini keberadaannya terpencar, maka dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak, seperti yang dilakukan saat ini bersama Hj. Nurhayati,” ucapnya.

Menurutnya, Hj. Nurhayati sebagai anggota DPR yang cukup memahami kondisi konstituen di daerahnya, sehingga warga bisa dikumpulkan dan diberikan sosialisasi serta edukasi, sehingga ke depan dapat memperoleh informasi dan memiliki keinginan untuk mejadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Untuk peserta yang hadir pada kesempatan ini pun, mereka sudah didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, untuk iuran tiga bulan ke depan sudah dibayar oleh Bu Hj. Nurhayati. Mereka juga diimbau untuk melanjutkan iuran BPJS-nya secara mandiri," ungkapnya.

Sementara iu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Tasikmalaya, Seto Tjahjono menuturkan bahwa saat ini jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kota Tasik sekitar 30 ribu, dan untuk peserta bukan penerima upah baru sekitar 3 ribuan peserta aktif, sementara jumlah pekerja bukan penerima upah diperkirakan mencapai 60 ribuan, sehingga masih sangat minim.

“Makanya kami bekerjasama dengan anggota DPR RI, pemerintah daerah kota kabupaten, dan pemerintah provinsi, untuk mensosialisasikan tentang BPJS Ketenagakerjaan. Kami juga bekerjasama dengan Pemprov Jabar, di kota Tasik ini ada sekitar 2.400 guru Agama yang sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan dibiayai oleh pemerintah provinsi,” paparnya.

Ia menyebut kendala dalam meningkatkan jumlah kepesertaan di Kota Tasik khususnya, sebaran pekerja bukan penerima upah lumayan luas hingga ke pelosok, sementara personil sangat terbatas.

“Kinerja kami selama ini juga dibantu oleh agen, Prisai (agen BPJS Ketenagakerjaan), kalau di Tasik baru ada lima orang, dan ini masih sangat sedikit,” jelasnya.

Terkait dengan klaim jaminan, ia menegaskan, jika peserta mengalami kecelakaan kerja, maka seluruh biaya ditanggung oleh negara, termasuk dua orang anaknya mendapat beasiswa andai ayahnya meninggal dunia.

“Selain dapat santunan, sebesar Rp 100 juta, kalau untuk peserta PBPU sebesar Rp 60 juta, ditambah dengan beasiswa untuk dua orang anak, untuk jenjang TK/SD pertahun 1,5 juta, SMP 2 juta pertahun, SMA 3 juta, dan untuk kuliah 12 juta pertahun,” terangnya.

Kemudian, sambung Seto, negara akan memberikan penghasilan selama tidak bekerja akibat kecelakaan kerja. Jika meninggal, keluarganya akan mendapat santunan sebesar Rp 42 juta, dan itu sudah disediakan untuk seluruh tenaga kerja.

“Kita tinggal daftar dan bayar iuran sebesar Rp 16.800. atau untuk yang ada badan usahanya bayar iurannya Rp 12.600. Jadi, iuran BPJS Ketenagakerjaan ini sangat kecil, bahkan tak lebih dari harga satu mangkok baso, tapi manfaatnya luar biasa," tandasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow