Hadiri FASI ke XII Tingkat Kota Tasik, Muslim Mengaku Prihatin Terhadap Guru Ngaji

Dec 20, 2023 - 02:12
Hadiri FASI ke XII Tingkat Kota Tasik, Muslim Mengaku Prihatin Terhadap Guru Ngaji
Seremoni pembukaan Festival Anak Sholeh (FASI) ke XII tingkat Kota Tasikmalaya, di Gedung Dakwah Islamiyah, Selasa (19/12). Foto | Hapid AR

INILAHTASIK.COM | Dewan Pengurus Daerah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (DPD BKPRMI) Kota Tasikmalaya kembali mengadakan Festival Anak Soleh Indonesia (FASI) ke XII, di Gedung Dakwah Islamiyah Kota Tasikmalaya, Selasa 19 Desember 2023.

Sekretaris DPD BKPRMI Kota Tasikmalaya, Yaman Suryaman mengatakan, kegiatan FASI ke XII dilaksanakan satu hari dengan beberapa kegiatan, diantaranya mewarnai, menggambar, kaligrafi, adzan iqomah, dan pidato.

FASI ke XII, kata dia, diikuti oleh perwakilan dari seluruh kecamatan yang mewakili tingkat TKA, TPA dan TQA. Juara pertama FASI tingkat kota ini, selanjutnya akan mewakili Kota Tasikmalaya pada Festival Anak Sholeh tingkat provinsi Jawa Barat, yang akan diadakan tahun 2024 mendatang.

"Ada kebanggaan buat kita sebagai warga, bahwa Kota Tasikmalaya mampu mempertahankan 5 kali Juara Umum FASI tingkat provinsi Jawa Barat," ujar Yaman

Menurutnya, ada standar penilaian bagi para peserta FASI, mengacu pada aturan baku atau Juklak Juknis yang dikeluarkan BKPRMI Pusat, salah satunya batasan usia. Untuk tingkat TKA maksimal usia 7 tahun, TPA 12 Tahun dan TQA 15 tahun.

"Sebelum pelaksanaan FASI tingkat kota, terlebih dahulu diadakan seleksi di tingkat kelurahan dan kecamatan," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Muslim SSos yang turut hadir diacara tersebut menyebut bahwa kegiatan Festival Anak Sholeh sangat bagus, terlebih untuk menyemangati anak anak PAUD dalam mencari ilmu agama sejak dini.

"Tadi disinggung soal anggaran insentif bagi guru ngaji. Di Kota Tasikmalaya perhatian terhadap guru ngaji sangat minim, hanya Rp 50 Ribu per bulan. Jika dibagi per hari, mereka hanya diberi Rp 1.600. Ini jelas sangat tidak relevan dengan sebutan kota santri, sementara perhatian terhadap guru ngaji sangat minim sekali," kata Muslim.

Ia mengaku prihatin dan akan mendorong untuk mengusulkan kenaikan insentif guru ngaji, tentunya dengan melihat kemampuan anggaran daerah. Minimalnya bisa Rp 100.000 per bulan.

"Jumlah guru ngaji di Kota Tasik cukup banyak, ada 6000 orang. Kalau Rp 100.000 sekitar Rp 6 Miliar per tahun. Saya kira APBD kita mampu kalau di angka segitu," ujarnya.

"Ini untuk guru ngaji yang tanggungjawabnya sangat berat, mengurus anak mulai dari 4 tahun sampai usai SMP. Jadi saya sangat mendukung peningkatan insentif untuk guru ngaji ini," tandasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow