Habil Art SASADU, Merajut Silaturahmi dan Kemanusiaan Lewat Seni

Apr 16, 2025 - 13:37
Apr 16, 2025 - 13:37
Habil Art SASADU, Merajut Silaturahmi dan Kemanusiaan Lewat Seni

INILAHTASIK.COM | Dalam upaya mempererat tali silaturahmi pasca-Ramadan, Komunitas Cermin menyelenggarakan acara seni bertajuk Habil Art SASADU (Sasalaman Duduluran) pada Jumat, 18 April 2025, pukul 19.00–23.00 WIB, bertempat di Halaman Komunitas Cermin, Jl. Pemuda No. 2A, Kota Tasikmalaya.

Acara ini hadir bukan semata sebagai hiburan, melainkan sebagai ruang refleksi dan ekspresi yang merangkul nilai-nilai spiritual, keyakinan, serta kebersamaan melalui medium seni. SASADU, akronim dari Sasalaman Duduluran, terinspirasi dari tradisi halal bihalal, yang bermakna saling memaafkan, merajut kembali persaudaraan yang sempat renggang, serta menghormati perbedaan dalam bingkai cinta dan persatuan.

Dalam balutan suasana hangat, acara ini menyuguhkan beragam penampilan mulai dari shalawatan Asta Mekar, tausiah, hingga prosesi musafahah. Di sisi lain, keberagaman ekspresi seni — dari tari KCT dan Gentra Afsari, pembacaan puisi oleh Kido (Lesbumi Tasikmalaya), Bunyamin Fasya (Bandung), dan Wit Jabo (Teater Dongkrak), hingga penampilan musik dari Fakong & Friends, Cermin Band, Rude Monday, serta IBO & Friends — menjadi jembatan dialog antarjiwa, lintas generasi, dan keyakinan.

Penampilan performance art dari Samping Teater turut memberikan warna artistik yang lebih dalam, mengingatkan bahwa seni tak sekadar tontonan, melainkan media penyampai nilai, ruang perenungan, penggugah nurani, dan penguat rasa kemanusiaan.

Asmansyah Ti Mutiah, budayawan sekaligus pendiri Komunitas Cermin, menyampaikan bahwa acara ini lahir dari kesadaran sejarah dan nilai filosofis tentang eratnya hubungan antara budaya Sunda, ajaran Islam, dan seni pertunjukan:

“Dalam tradisi Sunda, budaya tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai spiritual Islam. Halal bihalal bukan sekadar seremoni sosial, melainkan ritual budaya Sunda-Islam yang menjunjung silaturahmi, kearifan lokal, dan penghormatan lintas generasi. Seni teater menjadi media yang hidup, dialogis, dan menyentuh baik akal maupun hati. Di sini, seni menjadi laku ibadah dalam bentuk budaya,” ucapnya.

Diselenggarakan dengan dukungan dari Dispora Budaya Kota Tasikmalaya, Unblocked Movement, dan sejumlah komunitas kreatif seperti Fakong Brother, KCT, IBO, Mensana, serta Rude Monday, perhelatan ini menjadi momentum untuk memposisikan seni sebagai jalan spiritual, ruang temu, serta pelukan hangat bagi sesama.

Habil Art SASADU mengajak kita kembali ke akar — bahwa seni dan keyakinan, ketika disatukan dalam persaudaraan, dapat melahirkan ruang-ruang damai yang memperkuat rasa kemanusiaan kita bersama.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow

AB Asmarandana ​AB Asmarandana, nama pena dari Budi Darma, M.Sn., adalah seorang seniman teater, penulis, dan dosen asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Saat ini Ia aktif sebagai dosen Prodi Sendratasik UMTAS dan mengembangkan seni pertunjukan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kutai Kartanegara dan Tasikmalaya.​