Datangi DPRD, Fortal Desak Pihak Terkait Berantas Geng Motor

Berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan yang terlibat dalam kejadian keberingasan geng motor didominasi yang berstatus sebagai pelajar.

Feb 17, 2022 - 04:32
Feb 17, 2022 - 04:32
Datangi DPRD, Fortal Desak Pihak Terkait Berantas Geng Motor

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Permasalahan geng motor masih menjadi perbincangan berbagai kalangan masyarakat khususnya di Kota Tasikmalaya. Sebab, mereka acap kali membuat onar dan keberadaannya sangat meresahkan.

Seperti beberapa hari kebelakang telah terjadi aksi kriminalitas yang dilakukan kelompok berandalan bermotor di beberapa titik hingga berakibat jatuhnya korban tidak berdosa. Sehingga persoalan itu disebut-sebut sebagai masalah serius bagi pemerintah yang harus segera diselesaikan agar tidak ada lagi korban.

Berkaitan dengan hal itu, ratusan massa yang tergabung dalam Forum Transportasi Massal (FORTAL) Tasikmalaya dan beberapa komunitas motor lain menyambangi Kantor DPRD Kota Tasikmalaya pada Rabu 16 Februari 2022.

Massa aksi yang diwakili Pembina Fortal Tasikmalaya, Ir. Nanang Nurjamil. MM, menuntut pemerintah dan DPRD untuk menjamin keamanan, ketertiban, kenyamanan, keselamatan serta memberikan perlindungan penuh bagi masyarakat.

"Anggarkan dan beri support untuk menambah PJU dan CCTV-nya secara bertahap di jalan yang rawan terjadi aksi kebrutalan geng motor," tegasnya.

Nanang menurutkan, sesuai fakta yang ditemukan di lapangan yang terlibat dalam kejadian keberingasan geng motor didominasi yang berstatus sebagai pelajar.

Dengan demikian, ia meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan untuk segera membuat surat edaran agar peserta didik tidak diperbolehkan membawa kendaraan roda dua dan berknalpot bising.

Meski sudah menyampaikan semua yang menjadi aspirasi masyarakat, Nanang dkk belum merasa puas dengan jawaban dari pihak terkait sehingga meminta agar ada tindak lanjut untuk duduk bersama kembali pada minggu depan.

Jika masih tidak menemukan solusi, ia menegaskan akan turun ke jalan memberantas berandalan bermotor di wilayah Kota Tasikmalaya. Kemudian, lanjut Nanang, jika masih tidak bisa dilakukan pembinaan di sekolah, maka harus diberi skorsing atau dibina di pondok pesantren.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow