Keluhkan Sepi Pembeli, Hippala Dorong Pembangunan Tahap Dua Dipercepat 

Hippala mendorong percepatan  pembangunan eskalator, untuk mempermudah akses para pedagang dan pembeli ke lantai dua. 

Feb 17, 2022 - 03:15
Feb 17, 2022 - 03:15
Keluhkan Sepi Pembeli, Hippala Dorong Pembangunan Tahap Dua Dipercepat 

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Para pedagang di Pasar Pancasila mengeluh lantaran mengalami penurunan omset pendapatan, hal itu disebabkan sepinya pembeli yang datang ke kios atau lapak mereka, terlebih para pedagang yang berjualan di lantai dua.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Pancasila (Hippala), Ahmad Syarifudin SH, saat diminta keterangan, Rabu 16 Februari 2022 menuturkan, tak menampik adanya penurunan pembeli, terutama para pedagang yang berjualan di lantai dua.

"Untuk itu, kami mendesak pihak Pemkot untuk segera merealisasikan pembangunan tahap dua, agar para PKL tidak terlalu lama tinggal di lokasi saat ini," tegasnya.

Selain itu, kami mendorong percepatan  pembangunan eskalator, untuk mempermudah akses para pedagang dan pembeli ke lantai dua. 

Ia menyebut, pemerintah harus hadir disemua lini, karena selama ini PKL dibiarkan sendiri. Pemerintah baru bisa tegas kalau sudah menyediakan fasilitas, dan hal itu, untuk memudahkan pembinaan, atau lainnya.

Ditambahkannya, soal kenapa kami menyetujui pembangunan lapak PKL, karena bangunan tersebut sifatnya sementara. Nanti mereka akan dipindah pada lokasi hasil pembangunan tahap dua, yang rencananya diperuntukkan bagi PKL.

"Nanti para PKL akan ditempatkan di pelataran pasar, berdampingan dengan para pedagang di lantai dua," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, pihaknya juga mendorong pembuatan Perda Tata Kelola Pasar, nanti kalau perda ini sudah terbentuk, maka hanya ada dua kategori pedagang, yakni pedagang yang punya kios, dan pedagang pelataran yang difasilitasi oleh pemerintah. 

"Mudah-mudahan pasar Pancasila ini bisa menyatukan antara pedagang kios dengan para PKL, hidup berdampingan, tanpa harus saling menjatuhkan," tambahnya.

Sesuai dengan janji pemerintah pada saat peresmian, pihaknya berharap, pembangunan tahap dua bisa segera terealisasi.

Gugun Gunawan, Pedagang Sembako di lantai dua, mengeluhkan akses tangga masuk ke lantai dua yang dinilainya kurang pas, dan terlalu berat untuk dilalui. Kemudian tata letak kios yang tidak pas, terlalu banyak lorong, sehingga membuat para pembeli kebingungan mencari kios yang dituju.

Menurutnya, untuk penempatan pedagang, kalau bisa, satu blok itu jualan jenis yang sama, sehingga mau tidak mau pembeli akan ada pada satu blok tersebut. Kalau seperti saat ini, karena dibawah juga ada pedagang sembako, akhirnya tidak banyak pembeli yang ke lantai dua, karena menganggap dibawah juga sudah tersedia.

Ia menyebut, keberadaan lapak PKL juga cukup berpengaruh, dampaknya, penurunan pembeli cukup terasa. Kita hanya mengandalkan para pelanggan yang sudah biasa belanja ke kios kami, sementara pembeli atau konsumen lainnya diluar itu jadi berkurang, bahkan cenderung hilang.

"Penurunannya berkisar 20 persen, karena terbantu oleh pelanggan. Kalau pedagang lain yang mengandalkan dari pembeli yang lewat, mungkin lebih dari itu. Sehingga keuntungan pun berkurang cukup siginifikan, karena tidak ada pendapatan lebih," ucapnya.

Seperti halnya, Gugun, Pedagang Pakaian di lantai dua, Nandang, juga merasakan hal yang sama. Ia tak memungkiri adanya penurunan pembeli ke kiosnya. "Sama seperti yang lain, saya juga merasakan dampak yang sama," ungkapnya.

Menurutnya, ini adalah salah satu proses untuk pembenahan selanjutnya. Sekarang kami merasakan seperti ini, anggaplah itu sebagai sebuah pengorbanan, untuk proses yang lebih baik.

Persoalan dari mana kami menutup biaya beban abodemen yang harus dibayar setiap bulannya, mungkin untuk saat ini ada yang menggunakan uang pribadi, atau uang apa lah. Kalau misal tidak punya uang, nunggak dulu mungkin untuk sementara waktu. pungkasnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow