Agianto Dukung Pendampingan BTPN Syariah untuk Masyarakat Inklusi di Tasikmalaya

INILAHTASIK.COM | Melayani nasabah inklusi memerlukan pendampingan yang terukur dan keberlanjutan. Pendampingan inilah yang telah diberikan oleh BTPN Syariah kepada masyarakat inklusi, bahkan sebelum mereka menjadi nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN Syariah bertekad mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.
BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan. Dengan demikian, masyarakat inklusi juga senantiasa mendapatkan pengetahuan untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti.
"Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Dede Muniah, Kepala Pembiayaan Area Tasikmalaya, kepada wartawan, saat media briefing di salah satu hotel, di Jalan Yudanegara, Kota Tasikmalaya, Rabu, 16 Oktober 2024.
Dengan kumpulan ini, nasabah tak hanya mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar.
Rohanah, salah satu nasabah BTPN Syariah, warga Desa/Kecamatan Padakembang, Kab. Tasikmalaya sudah menjadi nasabah BTPN Syariah sejak 2014. "Saya mendapatkan manfaat luar biasa dengan adanya kumpulan, karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain," ungkapnya.
"Jadi, tidak hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan ilmu-ilmu yang saya tidak pernah dapatkan sebelumnya dan itu sangat membantu saya untuk menjadi seperti sekarang ini," sambung Rohanah.
Oleh karena itu, ia meminta kepada aparat setempat untuk selalu mendukung program BTPN Syariah khususnya di Padakembang, sebab dirinya dan nasabah lain sangat membutuhkan pendampingan BTPN Syariah.
“Kalau bisa pemerintah mendukung BTPN Syariah. Jika ada pihak yang menghambat, mohon dibantu karena kami juga membutuhkan BTPN Syariah sebagai bank resmi yang melayani dan mendampingi masyarakat sesuai kebutuhan kami,” ujar Rohanah.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Padakembang, Kab. Tasikmalaya, Agianto Ahmad Tahir, mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh BTPN Syariah dalam memberikan akses pembiayaan dan memberdayakan masyarakat inklusi melalui kumpulan.
Ia mengakui bahwa pendampingan yang rutin dilakukan BTPN Syariah mampu mendorong perekonomian warga dan membantu ibu-ibu nasabah memiliki kehidupan yang lebih berarti.
"Kami menyambut baik BTPN Syariah, bank resmi serta diawasi oleh regulator. BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan. Dengan demikian, ibu-ibu nasabah lebih berdaya dan pandai dalam mengelola keuangan, salah satunya seperti Ibu Rohanah,” tuturnya.
Agianto menilai pendampingan BTPN Syariah sudah tepat, karena dilakukan dengan kumpulan setiap dua minggu sekali. Menurutnya, kumpulan tersebut dapat saling memotivasi satu nasabah dengan nasabah lainnya untuk terus tumbuh.
"Pendampingan BTPN Syariah dilakukan melalui kelompok, hal ini dapat memotivasi antar satu nasabah dengan Nasabah lainnya," ujar Agianto.
Tak hanya itu, lanjut ia, kemudahan yang diberikan BTPN Syariah untuk ibu-ibu dalam mendapatkan pembiayaan modal usaha membantu masyarakat inklusi di Tasikmalaya untuk lebih berdaya dan memiliki kehidupan yang lebih baik.
“Persyaratan yang diberikan oleh BTPN Syariah tidak rumit. Dengan demikian, kehadiran BTPN Syariah memberikan solusi bagi masyarakat inklusi,” ucapnya.
Pihaknya mengimbau warga Tasikmalaya, khususnya warga Kec. Padakembang untuk lebih rajin hadir di kumpulan dan membayar angsuran tepat waktu. Ia berharap lebih banyak lagi warga di Tasikmalaya yang mendapatkan pendampingan dan pelayanan langsung dari BTPN Syariah.
“Alhamdulillah BTPN Syariah sebagai bank resmi sudah masuk ke wilayah Padakembang. Terima kasih kepada BTPN Syariah, karena telah membantu warga kami, seperti Ibu Rohanah yang sudah menjadi nasabah BTPN Syariah selama 10 tahun. Semoga bisa lebih banyak lagi warga yang menjadi nasabah, dan mendapatkan pendampingan dari BTPN Syariah,” ungkap Agianto.
Kepala Desa Padakembang, Aep Saepudin mengatakan pihaknya juga mendukung pendampingan yang dilakukan BTPN Syariah melalui kumpulan. Ia menilai upaya BTPN Syariah melayani segmen masyarakat ultra mikro sudah tepat.
“Saya mengapresiasi pola pendampingan yang dilakukan BTPN Syariah, terbukti dari usaha Ibu Rohanah yang terus tumbuh setelah menjadi nasabah BTPN Syariah, dimana ini adalah bank resmi serta diawasi oleh regulator,” jelas Aep.
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin mengatakan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. Di sini, BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif, juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
"Yang terpenting dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas," jelasnya.
Solidaritas tersebut, kata Ainul, akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tentunya semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan.
Dengan demikian, lanjut ia, hadir di kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah.
"Sebagai informasi, hingga semester I 2024, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 152,73 miliar kepada lebih dari 41 ribu nasabah di Tasikmalaya," pungkasnya.
Tentang BTPN Syariah
BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi atau mereka yang belum tersentuh layanan keuangan formal (unbankable). Perempuan menjadi target utama pemberdayaan, karena Bank percaya bila perempuan berdaya maka keluarga pasti berdaya.
Adapun dalam memberdayakan masyarakat inklusi, BTPN Syariah tetap menjalankan fungsinya sebagai bank dengan menghimpun dana dari keluarga sejahtera dan kemudian disalurkan sepenuhnya untuk segmen ultra mikro. Dengan demikian, Bank membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk bersama-sama memberdayakan umat.
Program pemberdayaan ini dilakukan oleh petugas lapangan atau Community Officer (CO). Mereka adalah #bankirpemberdaya, perempuan muda lulusan SMA yang terlatih dan memiliki motivasi tinggi dalam mendampingi keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah dengan mengajarkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).
Peran #bankirpemberdaya dalam mendampingi masyarakat inklusi di berbagai daerah Indonesia dapat dilihat langsung di Instagram @bankirpemberdaya.btpns.
Dengan fokus bisnis tersebut, BTPN Syariah ikut memberdayakan masyarakat inklusi Indonesia. Hal ini terbukti dari hasil survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) terhadap sebagian nasabah BTPN Syariah secara sampling dan pemantauan internal BTPN Syariah terhadap setiap nasabah.
Hasil survei dan pemantauan tersebut menunjukkan bahwa nasabah yang mengalami kemiskinan ekstrem terus menurun dan jumlah keluarga dengan anak bersekolah meningkat.
What's Your Reaction?






