Sejumlah Ulama Tasik Geram, Desak Aparat Segera Tindak Tegas Bandar Miras dan Kejahatan Geng Motor; Jangan Terkesan Melindungi!

Apr 15, 2024 - 23:06
Apr 15, 2024 - 23:09
Sejumlah Ulama Tasik Geram, Desak Aparat Segera Tindak Tegas Bandar Miras dan Kejahatan Geng Motor; Jangan Terkesan Melindungi!
Ulama Tasikmalaya dan sejumlah sumber lainnya | Foto Grid

INILAHTASIK.COM | Maraknya aksi kejahatan jalanan yang dilakukan oleh gerombolan bermotor yang kerap menimbulkan korban jiwa ditambah dengan bermunculannya bandar-bandar miras di kota berjuluk kota santri ini, membuat geram sejumlah tokoh dan ulama di Kota Tasikmalaya. 

Mereka mendesak agar aparat betul-betul serius menegakan hukum di Kota Tasikmalaya, sejumlah ulama dari berbagai ormas Islam seperti Almumtaz, FPI, Brigade Tholiban, brigade ababil, Sajalur, Tokoh Muhamadiyah dan para tokoh masyarakat pun bereaksi.

Melalui jaringan whatsapp, redaksi berupaya menghimpun wawancara dengan para ulama, dan juga  sumber lainnya. 

Ustadz Hilmi Afwan selaku Ketua Umum Almumtaz meminta aparat penegak hukum lebih serius dalam bertindak, tidak setengah-setengah, terlebih jika dugaan ada oknum yang membekingi para bandar miras, agar segera menyadari bahwa tindak kejahatan dan kriminalitas dipicu dari pengaruh alkohol dapat membuat inkondusifitas kemanan di Kotaa Tasikmalaya.

"Dan jika ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan akan ada konflik horizontal diantara masyarakat," ucapnya. 

Sementara, Ustadz Hilal Hawaz Ramadhan selaku Ketua Brigade Ababil menyatakan siap menerjunkan semua santri dari Tasik Utara untuk menekan bandar miras jika aparat memang sudah tak sanggup lagi, dan meminta agar oknum aparat yang membekingi para bandar segera ditindak tegas oleh satuannya masing-masing.

Lalu, Ketua DPW Front Persaudaraan Indonesia Kota Tasikmalaya, KH. Muhamad Yanyan Albayani mengaku sangat menyayangkan dengan adanya dugaan oknum aparat yang kerap menjadi beking bandar-bandar miras.

"Ini bukan rahasia umum, rekan ikhwan yang tengah melakukan hisbah di lapangan pun kerap berbenturan dengan oknum, dan jika ini terus dibiarkan maka berbahaya, akan menjadi blunder terhadap institusinya. Maka kami ulama Tasik mendesak kepada pemerintah Kota Tasikmalaya serta semua unsur muspidanya untuk segera melakukan pembenahan ke dalam, jangan sampai nanti malah ada konflik of interest antara mereka dengan para santri di lapangan," tegasnya. 

"Saya minta segera lakukan investigasi ke dalam, karena kami tidak akan pernah diam dan atau mendiamkan hal ini selama kalimat ta'muruna bil maruf watanhauna anil mungkar masih menjadi landasan kuat kami memerangi kejahatan miras dan pengaruhnya di kota Tasikmalaya," tuturnya. 

Kemudian, H. Nanang Nurjamil, selaku Tokoh Sentral Kota Tasikmalaya dan Penasihat Ormas Sajalaur mengatakan, pasca beberapa kali audensi sejumlah ormas Islam, OKP dan ulama dengan pemerintah dan DPRD Kota Tasikmalaya termuatlah 10 kesepakatan bersama yang intinya adalah pemerintah akan menindak tegas semua bentuk kriminalitas yang umumnya bermuara pada pengaruh alkohol, tapi semenjak tahun 2022, sejak 10 point kesepakatan itu dibuat hingga sekarang pemerintah tak mampu atau belum merealisasikannya di lapangan.

"Kita tinggal menagih janji mereka saja kok. Perdanya jelas, No. 7  tahun 2015, tindakannya harus secara sistematis dan konsisten, yang kita lihat justru penanganannya terkesan temporer, insidentil dan parsial, harus ada good wil dari semua pihak terutama pemerintah Kota dan DPRD, kalau tidak ada niatan untuk membersihkan itu dengan dasar 10 point tersebut di atas, maka akan sia-sia dan tunggu saja bisa jadi terjadi konflik dengan masyarakat," paparnya. 

Ust Ilam Maolani menuturkan, dampak atau pengaruh alkohol sangat membahayakan, terlebih jika yang meminumnya merrka yang masih tercatat sebagai pelajar, sehingga tak jarang saat peran orang tua tidak hadir maka si anak akan mencari kebebasan di luar, dan dari sejumlah kasus gerombolan bermotor pada umumnya masih anak-anak yang duduk di bangku sekolah.

"Miris memang, saya berharap peran aktif pemerintah dan aparat penegak hukum untuk lebih serius menangani maslah ini, karena saya khawatir akan hilang satu generasi kedepan dari bangsa ini jika anak anak mudanya sudah menyukai alkohol dan jauh dari agama," ujarnya. 

Sementara itu, KH. Maman Suratman, selaku Pengasuh p
Pontren Assunah menambahkan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya harus segera membentuk tim khusus dalam menangani aksi kejahatan jalanan dan penanganan bandar miras.

"Swmua stakeholder harus berkumpul dan mencari solusi yang terbaik bagi masyarakat. Kami para ulama hanya bisa memberikan dukungan moril penuh jika pemerintah berupaya keras menekan aksi kejahatan ini dengan metode yang bisa diterima masyarakat," tegasnya. 

Ketua Indoboxing Tasikmalaya, H. Rana Nuralamsyah mengaku sangat mengkhawatirkan jika melihat generasi muda di kota Tasik menjadi generasi yang pemabuk dan geng motor. 

"Kami di Indoboxing selalu mengajak generasi muda untuk beraktifitas postif dengan menyalurkan ke dalam olahraga beladiri agar kelak mereka memiliki talenta untuk menjadi seorang atlet olehraga, sehingga bisa mengharumkan nama baik Kota Tasikmalaya. Kalau kami bisa, masa pemerintah Kota Tasik tidak bisa, ayo selamatkan generasi muda dari pengaruh miras, berantas bandarnya karena biang dari semua kejahatan adalah miras itu sendiri," ajaknya. 

Sedangkan, menurut Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalata, Ato Rinanto, jika menyimak dari berbagai kasus yang ada khususnya dalam aksi geng motor, mereka pada umumnya adalah anak-anak yang masih dibawah umur dalam pengaruh alkohol dan tidak ada perlindungan dari orangtuanya.

"Sementara kami jarang dilibatkan oleh pemerintah kota maupun kab Tasikmalaya dalam upaya memberikan metode solusi dari kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak ini, baik mereka korban maupun pelaku, ya karena kami jarang diikutsertakan jadi wajar kalau pemerintah sepertinya belum bisa mengambil sikap dari berbagai kasus yang ada," tandasnya. (dzm) 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow