Publik Pertanyakan Keberadaan Innova Zenix, Iwok: Aset Negara atau Harta Tak Bertuan?

INILAHTASIK.COM | Pengadaan tiga mobil dinas baru jenis Toyota Innova Zenix oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) masih mengundang penasaran publik. Pasalnya, keberadaan tiga mobil dinas baru tersebut hingga kini masih menjadi misteri.
Sejak Februari 2025, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah melaksanakan pengadaan kendaraan dinas melalui sistem e-Katalog. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa mobil jenis Toyota Innova Zenix telah dibelanjakan untuk kebutuhan Sekretaris Daerah, serta operasional PKK, dan Dharma Wanita.
Namun hingga akhir Mei 2025, publik masih bertanya tanya, dimanakah keberadaan mobil mobil itu sekarang? Siapa yang menggunakannya? Dan untuk keperluan apa?
Juru Bicara Pergerakan Masyatakat Anti Korupsi (PEMANTIK), Irwan Supriadi Iwok mengatakan, bahwa hingga kini tidak ada pengumuman resmi, tidak ada dokumentasi publik, dan tidak ada kejelasan dari pejabat yang mestinya bertanggung jawab. Yang ada justru keheningan panjang dari pemerintah daerah.
"Jika pejabat yang bertanggunghawab terus diam seperti ini, bukan tidak mungkin ini akan menjadi pemantik awal timbulnya gerakan Masyarakat yang lebih masif," tegas Iwok, kepada wartawan, Sabtu, 31 Mei 2025.
Ketika Pengadaan Menjadi Misteri
Dalam sistem pemerintahan yang sehat, kata Iwok, pengadaan barang/jasa adalah urusan terbuka. Setiap rupiah dari APBD harus bisa ditelusuri jejaknya, termasuk ketika dibelanjakan untuk mobil dinas. Terlebih, pengadaan melalui e-Katalog harusnya memudahkan pelacakan, mulai dari kontrak, distribusi, hingga serah terima barang.
Ketiadaan informasi dan transparansi dalam proses ini bukan sekadar kekeliruan teknis, melainkan indikasi awal dari ketidaktertiban administrasi. Bahkan berpotensi masuk kategori maladministrasi atau penyalahgunaan aset negara.
Menurutnya, mengacu pada Permendagri Nomor 19 Tahun 2016, barang milik daerah harus, dicatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB), ditetapkan pengguna dan peruntukannya, dilaporkan secara terbuka sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.
"Jika salah satu unsur ini tidak terpenuhi, maka sudah waktunya untuk bertanya lebih keras, apakah kita sedang menyaksikan ketidaksengajaan birokrasi atau kesengajaan yang dilapisi kelalaian sistemik?," tanya Iwok.
Kritik yang Berangkat dari Kepedulian
Pihaknya mengkritisi bukan untuk membangun prasangka, tetapi untuk menyuarakan kewaspadaan publik. Sebab, terlalu sering dalam sejarah birokrasi daerah, aset negara lenyap dalam kabut diam-diam.
"Bila hari ini kita membiarkan satu mobil dinas tak bertuan, maka besok besok kita mungkin membiarkan anggaran miliaran menguap tanpa arah," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mendesak, dengan cara yang patut, agar Pemerintah Kota Tasikmalaya segera menyampaikan laporan resmi kepada publik terkait status pengadaan dan penggunaan mobil Innova Zenix. DPRD Kota Tasikmalaya harus menjalankan fungsi pengawasan anggaran dan meminta klarifikasi terbuka dari pihak pengguna anggaran. Inspektorat dan BPK agar melakukan penelusuran administratif terhadap dokumen serah terima, pencatatan aset, dan distribusi kendaraan.
"Kami yakin birokrasi Kota Tasikmalaya masih punya ruang untuk memperbaiki diri. Tapi perbaikan tak akan mungkin terjadi selama kritik diabaikan dan pertanyaan publik disambut dengan kebisuan," kata Iwok.
"Karena itu, kami bertanya sekali lagi, bukan dengan tuduhan, tetapi dengan hak kami sebagai warga. Innova Zenix itu sekarang ada di mana?," tandasnya.
What's Your Reaction?






