Pendiri Fisip, Harap Prof Muradi Mampu Selesaikan PR Unsil

Beliau ini punya reputasi ditingkat nasional, bahkan internasional, artinya beliau ini punya trust atau kepercayaan.

Dec 21, 2021 - 20:10
Dec 21, 2021 - 20:23
Pendiri Fisip, Harap Prof Muradi Mampu Selesaikan PR Unsil

TASIK KOTA, INILAHTASIK.COM | Pemilihan Rektor Universitas Negeri Siliwangi kian menghangat. Satu sosok yang cukup mencuri perhatian, yakni keikutsertaan Guru Besar Fisip Universitas Padjadjaran Prof Muradi dalam Pirek kali ini.

Prof Muradi ini bukan orang asing, ia merupakan salah satu tokoh nasional, bahkan internasional, dengan berbagai karya tulisnya yang sudah diakui banyak pihak.

Seperti halnya sesepuh yang juga pendiri Fisip Unsil, Edi Kusmayadi. Belum lama ini ia mengisahkan awal pertemuan dirinya dengan sosok Prof Muradi.

Ia menuturkan, sebelumnya saya ceritakan dulu dari awal supaya lebih jelas bagi pihak-pihak yang tidak memahami dengan kehadiran Prof Muradi.

Secara pribadi saya mengenal sosok prof Muradi sejak 2017, saat itu beliau menjadi salah satu pembicara dalam sebuah seminar bersama Wakil Gubernur pak Uu Ruhzanul Ulum yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya. 

Setelah itu, kemudian berlanjut menjadi pembicara di lokal Tasikmalaya, meskipun beliau se level nasional, karena tema-tema yang saya usung saat itu tema lokal. ungkapnya.

Ia menyebut, ketika mendapat informasi bahwa ada suksesi pemilihan rektor di unsil, dan beliau hadir di Tasikmalaya. Sebenarnya, awalnya beliau tidak berniat mencalonkan diri menjadi rektor, kebetulan beliau punya kegiatan riset dan basecamp nya di Kota Tasik.

Sehubungan dengan hal itu, mungkin komunikasi dengan rekan-rekan di Unsil, akhirnya di bulan September awal beliau berkunjung ke Fisip Unsil. Saat itu dibahas kesediaan Prof Muradi untuk menjadi pimpinan Fisip, semula rencananya seperti itu, karena waktu itu Dekan Fisip didorong maju dalam Pirek Unsil.

Namun ketika kunjungan Prof Muradi, beliau malah yang didorong untuk maju dalam kontestasi Pirek, ibaratnya Gayung Bersambut. ujarnya.

"Jadi kenapa fisip Unsil mendukung Prof Muradi maju dalam Pirek Unsil, ya itu latarbelakangnya. Ketika diawal-awal dekan fisip digadang-gadang maju dalam Pirek, tiba-tiba mengundurkan diri, tidak jadi maju, maka didoronglah Prof Muradi yang maju," tambahnya.

Menurutnya, secara institusi fisip memang belum menyatakan dukungan kepada Prof Muradi untuk maju dalam Pirek. Namun rekan-rekan di internal fisip Unsil, semua sepakat untuk memberikan dukungan kepada beliau.

Ada harapan besar, lanjut Edi, fisip ini sebagai fakultas paling bontot atau bungsu, dibanding fakultas lainnya. Kedepan, rektor yang baru, harus mampu memberi peran sama untuk Fisip, sama halnya dengan fakultas lainnya yang jauh lebih dulu ada, baik dalam hal SDM, atau lainnya.

Meski Prof Muradi ini sebagai orang luar, namun ia diketahui memiliki reputasi di tingkat nasional bahkan internasional, mudah-mudahan beliau bisa jadi pemantik, pengungkit, pendongkrak, atau sebagai motivasi, untuk menjadikan fisip unsil mampu bersaing dalam Tri Darma Perguruan Tinggi. ucapnya.

Beliau ini punya reputasi ditingkat nasional, bahkan internasional, artinya beliau ini punya trust atau kepercayaan. Jika demikian, tentu ini akan memudahkan unsil membangun komunikasi dengan berbagai tingkatan, mulai lokal, nasional, hingga internasional.

Lebih lanjut, Edi mengungkapkan, selama tujuh tahun unsil berdiri, berharap, paling tidak ada penyelesaian hak bagi orang-orang seperti saya yang dulunya dari yayasan, dan sampai hari ini belum ada kejelasan seperti apa penyelesaiannya. 

Ia menyebut, mestinya, pihak unsil bisa memfasilitasi dan menyelesaikan persoalan ini. Tapi yang terjadi, hingga kini belum ada tanda-tanda kearah itu, dan selama ini yang berjuang adalah orang-orang eks yayasan.

Ia berharap, pimpinan Rektor unsil sebelumnya, atau Rektor yang akan datang, dapat menyelesaikan persoalan ini. Siapapun itu, baik dari internal atau eksternal, kalau tidak bisa menyelesaikan persoalan ini.

"Kami menginginkan adanya perubahan suasana akademik, kebatinan, dan suasana kembali ke zaman dulu. Sekarang ini, setelah menjadi negeri, ada orang baru saja kita tidak tahu. Dulu, ketika ada orang baru itu dikenalkan, untuk apa? Tak lain agar terjalin hubungan kerja, dan hubungan personal yang baik," tuturnya.

Saat ini kondisinya seperti apa? Yang terjadi, muncul ketidak taatan, antara bawahan terhadap atasan dalam konteks itu, sehingga menganggu para pimpinan di lembaga ini.

"Sebagai sesepuh dan perintis Fakultas Fisip, saya berharap, hubungan itu tetap disesuaikan, tetap terjalin dengan baik, sesuai budaya lokal, Cageur, Bageur, Pinter, Singer, seperti itu lah yang diinginkan," ungkapnya.

Dalam hal ini, saya melihat komitmen itu hanya ada di sosok Prof Muradi, di calon lain, yang hanya sekedar copy paste mungkin ada. Tapi kita bicara real nya seperti apa, karena tidak hanya sekedar diatas kertas saja.

"Kami tidak butuh pernyataan selembar kertas itu, kami butuhnya real atau kenyataan, dan kenyataan ini siapa yang mempunyai kapasitas untuk menyelesaikan persoalan ini, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak," tegasnya.

Pihaknya berharap, Prof Muradi mampu mengakomodir apa yang menjadi harapan dan keinginan eks pegawai yayasan, salah satunya persoalan purna bakti. 

Kemudian, adanya perubahan yang signifikan, tidak hanya bangunan fisik saja, SDM nya juga harus ditingkatkan, unsil harus bisa sejajar dengan PTN lainnya, minimal menjadi PTN unggulan di Priangan Timur. pungkasnya. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow