Berdalih Hilap, Oknum Pegawai SMP Negeri 8 Kota Tasik Akui Pungut Sisa Uang Perpisahan

Sep 12, 2023 - 03:09
Berdalih Hilap, Oknum Pegawai SMP Negeri 8 Kota Tasik Akui Pungut Sisa Uang Perpisahan

INILAHTASIK.COM | Meski prosesi perpisahan siswa kelas IX telah selesai cukup lama. Berdalih tunggakan uang perpisahan, seorang pegawai di lingkungan SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya diduga lakukan pungutan liar terhadap eks siswa kelas IX.

Masing masing siswa yang nunggak uang perpisahan harus membayar sebesar Rp 450 ribu per siswa. Jumlah pungutan tersebut berlaku sama untuk seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 8.

Prosesi persipahan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah tersebut, rasa rasanya tak memerlukan budget tinggi, seperti halnya sekolah yang menggelar kegiatan perpisahan di hotel berbintang.

Bisa di hitung, berapa besar uang yang berhasil di kumpulkan pihak sekolah dari para siswa kelas IX yang jumlahnya tak kurang dari 300 siswa tersebut.

Padahal kala itu, pihak Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya sudah mewanti wanti seluruh sekolah agar tak memaksakan menggelar perpisahan, terlebih membebankan biaya kepada siswa.

Ironinya lagi, ketika siswa tak melunasi uang bekas perpisahan, sang oknum pegawai mengancam bakal menahan ijazah sang anak.

Selasa 5 September 2023, kami mencoba meminta klarifikasi kepada pihak sekolah, dalam hal ini sang oknum pegawai, namun ia enggan menemui awak media dengan alasan harus melalui Bagian Tata Usaha.

"Ibuna alim mendakan, saurna kedah ka bagian TU, (ibunya tak mau menemui, katanya harus ke bagian TU," ucap petugas keamanan yang bertugas pada saat itu.

Pada Rabu 6 September 2023, kami coba menemui Bagian TU sesuai arahan yang bersangkutan, namun saat itu pihak yang dituju mengaku belum menerima informasi apapun dari yang bersangkutan untuk bisa disampaikan kepada media.

Hasil pertemuan Rabu itu, Bagian TU menyarankan untuk datang kembali pada hari Kamis 7 September 2023 agar bisa langsung bertemu dengan oknum pegawai dimaksud dan akhirnya bisa bertemu.

Sang oknum pegawai berkilah bahwa tidak ada penahan Ijazah siswa kelas IX. Ia mengklaim selalu mempermudah urusan para siswa.

"Kalau pun ada ijazah siswa yang ditahan sementara, itu berkaitan dengan siswa yang belum mengembalikan buku yang di pinjamnya dari perpustakan," kata sang oknum pegawai berinisial L tersebut.

"Buat apa juga ijazah ditumpuk, nanti rusak," tambahnya.

Meski ia berkilah tak melakukan penahanan ijazah, namun ia mengakui pernah melakukan penagihan kepada siswa yang nunggak bayar biaya perpisahan.

Diakuinya itu merupakan kehilapan dirinya, bahkan ia meminta maaf kalau sudah menyampaikan hal itu kepada siswa, dengan dalih bahwa tugas dirinya begitu banyak, bukan hanya mengurusi satu atau dua siswa saja melainkan ratusan.

"Abdi hilap (saya lupa-red), karena yang saya urus bukan 1 atau 2 siswa, namun ratusan. Saya ini perempuan banyak yang harus dibetulkan, bukan satu item saja, namun banyak. Maklum manusia suka ada kehilapan, saya minta maaf," ucapnya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow