Beras Langka Akibat Bansos
Pedagang penilai kelangkaan beras terjadi disebabkan masa panen sudah berlalu dan permintaan pasar cukup tinggi, di antaranya dengan pengadaan program pemerintah.
KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Sejumlah distributor beras di Kota Tasikmalaya mengeluh akibat pasokan beras dari para petani mulai berkurang dan dinilai dapat memicu kenaikan harga.
Kelangkaan tersebut diperparah dengan adanya pengadaan program bantuan pemerintah sehingga banyak jadi pembeli musiman yang memborong beras hingga ratusan ton.
Kondisi ini dirasakan Dede Sudrajat, sebagai salah satu distributor beras yang ada di Jalan Sukarindik, Kecamatan Indihiang yang mengaku kesulitan mendapatkan stok beras lantaran masa paceklik.
Ia menyebut bahwa kelangkaan beras terjadi disebabkan masa panen sudah berlalu dan permintaan pasar cukup tinggi, di antaranya dengan pengadaan program pemerintah.
"Ini merupakan siklus lima tahunan yang selalu terjadi. Karena beras susah di petani. Walaupun ada merupakan stok lama, seiring dengan musim paceklik dan cuaca ekstrim terus menerus," ungkapnya.
Dede menambahkan, kondisi tersebut berdampak terhadap kenaikan harga beras di pasaran yang besaranya antara Rp.100 hingga Rp.300 per kilogramnya, salah satunya beras jenis IR yang awalnya Rp.10.700 menjadi Rp.10.900 per kilogramnya.
Sementara itu, seorang pembeli asal Cilembang, Susi mengatakan sejak sepekan ini harga beras naik sebesar Rp.200 untuk beberapa jenis beras.
"Waktu minggu kemarin saya beli harganya Rp.10.700 untuk jenis IR, tapi barusan jadi Rp.10.900. Jelas saya keberatan karena harus menambah biaya," tegasnya.
Kenaikan harga beras diprediksi akan terus melonjak jika pemerintah tak secepatnya melakukan operasi pasar bekerjasama dengan Bulog untuk menekan harga beras di pasaran.
What's Your Reaction?
