Bawaslu, Kejaksaan dan Kepolisian, Samakan Persepsi Penindakan Pelanggaran Pidana Pemilu

INILAHTASIK.COM | Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tasikmalaya mengadakan kegiatan Fasilitasi Sentra Gakkumdu jelang tahapan pencalonan Presiden, Wakil Presiden, anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kota Tasikmalaya, disalah satu hotel di Jalan Yudanegara, Jum'at 6 Oktober 2023.

Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Kota Tasikmalaya, Rida Fahlevi menuturkan, kegiatan ini dalam rangka menyamakan persepsi antara Bawaslu, Kejaksaan dan Kepolisian yang tergabung dalam Gakkumdu. 

Selain itu, pihaknya ingin memastikan serta mengenalkan cara dan prosedur kepada masyarakat yang akan membuat pelaporan dugaan tindak pidana pada pelaksanaan pemilu.

Menurutnya, yang jadi point penting dan perlu diperhatikan oleh  tim Gakkumdu, pertama adalah harus memahami serta menyamakan persepsi tentang bagaimana langkah kedepan dalam penindakan dugaan pelanggaran pidana pemilu.

Ia menyebut, ada banyak potensi pelanggaran pidana yang bisa terjadi pada pelaksanaan pemilu. Yang pasti bakal ada itu yakni soal hoax dan lain sebagainya.

"Itu harus menjadi konsen kita bersama, agar pesta demokrasi ini berjalan sesuai dengan aturan yang ada dan tidak terjadi keributan-keributan apalagi soal hoax," kata Rida.

Ia menegaskan, bahwa hoax berpotensi memecah belah masyarakat. Didalamnya terdapat unsur pidana yang melekat pada pelaku hoax itu sendiri. Untuk itu, perlu disamakan persepsi dalam proses penindakannya.

"Kerentanan pelanggaran pidana yang bisa terjadi itu salah satunya hoax, lalu tidak tertibnya aturan tentang jadwal kampanye. Itu juga menjadi perhatian kami, sebab nanti mungkin saja, ketika jadwal kampanye partai A dan lainnya, tapi disatu sisi, partai yang belum ada jadwal juga bisa jadi mencuri start dari jadwal kampanye yang ada," ujar Rida.

Pihaknya mengimbau kepada seluruh peserta pemilu, agar taat dan dapat mengikuti seluruh peraturan yang ada dalam pelaksanaan pemilu.