Aslim Sebut Buku Karya 30 Penulis Kado Terindah untuk Kota Tasik

Oct 19, 2021 - 04:03
Aslim Sebut Buku Karya 30 Penulis Kado Terindah untuk Kota Tasik

KOTA TASIK, INILAHTASIK.COM | Sebanyak 30 orang Penulis membukukan karyanya dalam Kota Tasik dalam Ragam Perspektif. Buku ini bukan disebut-sebut sebagai kado terindah untuk Kota Tasikmalaya yang berulang tahun ke-20 para tanggal 17 Oktober 2021.

Buku ini pun menjadi karya abadi yang tak dibatasi waktu. Data tentang Kota Tasik sangat lengkap. Pantas jika akan menjadi rujukan utama bagi siapa pun yang ingin paham Kota Tasik.

"Tentu masih ada kurang dan salah. Bahkan kami pun cukup sedih dan menyesal. Banyak Penulis lainnya yang tak sempat disapa. Padahal kualitas mereka jauh lebih baik dari kami," tulis DR Asep M Tamam melalui status Facebook dengan Akun Ahyan Hairu salah satu Penulis yang ada di Buku tersebut.

Launching buku yang diadakan tepat tanggal lahir Kota Tasik, dihadiri oleh Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya.

Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H. Aslim, SH, menyampaikan, tepat tanggal 17 Oktober 2021 Kota Tasikmalaya berusia 20 tahun,. Mengingat masih dalam kondisi Pandemi Covid-19 di level 3 maka peringatan ulang tahun  pun dilaksanakan tidak seperti biasanya.

"Akan tetapi kita patut untuk bersyukur pada kondisi seperti ini ada warga Kota Tasik yang menginisiasi membuat sebuah Buku dengan 30 orang penulis terdiri dari 322 halaman mengupas ragam perspektif tentang Kota Tasikmalaya," katanya.

Ia menyebut bahwa itu merupakan kado yang indah dan berkah untuk Kota Tasikmalaya, baik bagi Pemerintah Daerah, DPRD dan Masyarakat. Paling tidak, lanjut Aslim, dalam buku tersebut akan ada segudang ide dan gagasan sebagai referensi untuk membangun Kota Tasikmalaya.

Menurutnya, buku tersebut bisa sampai 322 halaman, lebih absurd dan juga benar-benar multidimensional.

“Semua hal tentang Kota Tasik terbahas, dunia pendidikan (Kang Nizar Machyuzaar Eugen, Ilam Maolani, Inda Hindasah dan Alfin), sejarah (Kang Muhajir Salam, Iwan R Jayasetiawan Neo, dan Adi Hasriadi ), ekonomi (Edy Suroso dan Asep Chahyanto ), kesehatan (dr. Asep Sufyan), sosial politik (Yusuf Abdullah, Dadan Alisundana, Maulana Janah dan Mang Eper), gender (Hotum Hotimah ), seni dan budaya (Nazarudin Azhar, Bode Riswandi, Irvan Mulyadie, dan Yusran Arifin ), pertanian (Dedi Sufyadi ), olahraga (Irvan Chris),” paparnya.

Sedangkan, lanjut Aslim, untuk pariwisata dan kuliner (Iwoq Abqory dan Rino Sundawa Putra), ruang publik (Hendrihendarsah , tangan kreatif (Bambang Arifianto ), aktivis dan pemuda (Taufik Rahman), komunitas (Vudu Abdul Rahman), mahasiswa (Wafa Amrillah dan Suminar Wili ) dan juga nafas religiusitas (DR Asep M Tamam ).

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow