Siapkan Lulusan Keperawatan yang Kompeten dan Unggul, FIkes UMTAS Berikan Pelatihan BTCLS

INILAHTASIK.COM | Prevalensi kematian di Indonesia sebagian besar masih disebabkan oleh kasus kasus trauma dan kardiovaskular (sakit jantung-red). Hal tersebut patut dijadikan perhatian khusus oleh berbagai pihak, terutama para petugas kesehatan yang berkaitan langsung terhadap keselamatan korban.

Hal itu seperti disampaikan, Ida Rosidawati MKep, Ketua Panitia Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) Prodi Profesi Ners dan D III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, kepada wartawan, Senin 7 Agustus 2023.

Menurutnya, menjadi hal yang sangat krusial bagi petugas kesehatan untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan yang tepat dan cepat dalam menangani korban kegawatdaruratan.

"Semua petugas kesehatan berkewajiban untuk memberikan pertolongan kegawatdaruratan dengan tepat dan cepat, terutama perawat yang berada di garis depan, baik di fasilitas pelayanan kesehatan maupun di area pra rumah sakit," kata Ida.

Hal ini di perkuat dengan Undang Undang RI Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan Pasal 35 yang menyatakan bahwa dalam keadaan darurat, Perawat dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya. 

Pertolongan tersebut, kata Ida, bertujuan untuk menyelamatkan nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Jelas bahwa secara hukum, perawat wajib memiliki kompetensi khusus dalam melakukan pertolongan pada korban kegawatdaruratan.

Ia menambahkan, ditambah lagi dengan adanya tuntutan akreditasi rumah sakit yang mengharuskan seorang perawat harus memiliki sertifikasi pelatihan khusus, salah satunya adalah Basic Trauma & Cardiac Life Support (BTCLS). 

"Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban, baik bagi perawat maupun calon perawat (mahasiswa keperawatan tingkat akhir) untuk mengikuti pelatihan BTCLS," ujarnya.
Lebih lanjut, Ida menjelaskan, BTCLS merupakan paket pelatihan dengan menggabungkan antara BTLS dengan BCLS dalam satu pelatihan. Pihaknya bekerjasama dengan Pro Emergency dalam pelaksanaan pelatihan tersebut.

"Pelatihan BTCLS di UMTAS tahun ini masih dilakukan secara blended, yakni tiga hari dilakukan secara daring dan dua hari secara luring, bertempat di kampus UMTAS, berlangsung dari tanggal 31 Juli hingga 6 Agustus 2023," jelasnya.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini merupakan mahasiswa keperawatan dari program studi Profesi Ners dan D III Keperawatan tingkat akhir sebanyak 127 orang, dibagi menjadi 3 kelas besar.
Pembukaan pelatihan dilakukan pada hari Senin 31 Juli 2023 lalu, secara daring yang dibuka langsung oleh Bu Sri Mulyanti MKep Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (FIKes UMTAS).

Pelaksanaan pelatihan secara daring selama tiga hari melalui zoom, dan luring dilakukan selama empat hari dengan 8 instruktur dari tim Pro Emergency yang di ketuai oleh Candra Wiguna SKep.Ners.

Ida menyebut, pelatihan ini untuk memberikan kemudahan bagi mahasiswa keperawatan yang ingin mempersiapkan diri lebih awal dan mendapatkan peningkatan kompetensi di bidang kegawatdaruratan sebelum terjun ke area pelayanan kesehatan sebagai perawat.

Ia berharap, pelatihan BTCLS dapat menjadi solusi dalam menjawab berbagai masalah, serta memenuhi kebutuhan akan peningkatan profesionalitas perawat sejak dini dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. Khususnya para alumni dari FIKes UMTAS memiliki kompetensi yang unggul dan siap pakai. 

Penutupan kegiatan dilaksanakan secara luring di kampus UMTAS pada Minggu sore, 6 Agustus 2023, oleh pak Asep Setiawan M.Kep Wakil Dekan FIKes UMTAS, serta pengumuman peserta terbaik oleh pak Candra Wiguna Ketua Tim Pro Emergency.

Peserta terbaik dari kelas A diraih oleh Neza Aulia Octaviana S.Kep, peserta terbaik dari kelas B diraih oleh Syifa Qolbi Hakim S.Kep dan peserta terbaik di kelas C diraih oleh Wildan Al-farizy.