Sambangi SMK Duta Pratama Indonesia, Ulama Minta Klarifikasi Video Pernikahan

Jan 11, 2024 - 15:27
Jan 11, 2024 - 15:35
Sambangi SMK Duta Pratama Indonesia, Ulama Minta Klarifikasi Video Pernikahan
Pertemuan ulama dan Muspika dengan pihak sekolah

INILAHTASIK.COM | Sejumlah ulama didampingi Muspika mendatangi Kampus SMK DPI (Duta Pratama Indonesia) pukul 15.00 WIB yang berlokasi di Cikunir, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya pada Rabu 10 Januari 2024.

Kedatangan mereka pasca viralnya video praktek pernikahan satu pria dengan dua wanita yang diperankan oleh siswa-siswi SMK DPI.

Hadir dalam kesempatan itu Ketua Forum Ulama Kecamatan Mangkubumi, KH Muhammad Yan yan Al Bayani.S.Kom.I., M.Pd, Camat Mangkubumi, Drs.H.Slamet, M.Si, Kanit Sabhara Polsek Mangkubumi, Ipda Saptaji, Danramil Mayor Inf. Ajat Sudrajat, Kepala KUA. Drs. H. Abdul Wahab, Ketua MUI Kelurahan Cipawitra, KH Encep, Sekum DMI Ust M.Sapulloh, S.Pd dan sejumlah penyuluh agama serta kiyai lainnya.

Rombongan diterima oleh Kepala SMK DPI, Lasiman S.Ag.,M.Pd, didampingi Guru Seni Budaya, Guru PABP, Guru PKK dan guru lainnya.

Pertemuan yang juga dihadiri oleh Pengawas KCD 12, H. Wawan, M.Pd tersebut berlangsung hangat penuh keakraban.

Kepala SMK DPI, Lasiman menuturkan bahwa video viral kemarin bukanlah pernikahan sebenarnya, tapi praktek pernikahan yang biasa digelar di sekolah tersebut sebagai upaya mendidik anak dan menambah wawasan siswa-siswi dalam mempersiapkan, mengatur setiap rentetan di acara pernikahan.

Sementara itu, KH Yan yan Al Bayani mengungkapkan, terkait program pendidikan tata cara mengurus pernikahan, para ulama sebetulnya tidak mempersoalkan.

Namun, lanjut ia, yang disayangkan oleh para ulama adalah dalam kegiatan itu ada adegan foto siswa-siswi pemeran pengantin layaknya suami istri, seperti si pengantin pria tiduran di paha wanitanya, sambil mengelus pipi wanita yang satunya lagi.

“Ini adegan maksiat karena faktanya mereka bukan suami istri, maka adegan itu haram hukumnya. Parahnya, adegan-adegan itu ada di video yang terlanjur menyebar di medsos hingga viral,” kecamnya.

KH Yan yan pun menyayangkan pihak sekolah yang seolah melakukan pembiaran adegan-adegan terlarang yang dilakukan siswa-siswinya, padahal saat sesi pemotretan dihadiri gurunya.

Pada kesempatan itu pula ia mengimbau semua pihak yang terkait dalam acara tersebut agar bertaubat kepada Alloh SWT.

Kepala KUA Kecamatan Mangkubumi, Drs. H. Abdul Wahab turut menyayangkan adanya adegan satu pria menikahi dua perempuan sekaligus

“Memang dalam agama dibolehkan poligami, tapi karena tokoh yang diperankannya masih muda, maka secara etika kurang pas, di tengah kasus perceraian di pernikahan usia dini yang cukup tinggi di Kota Tasikmalaya,” tegasnya.

Ia pun menyayangkan tidak adanya koordinasi dari pihak sekolah dengan KUA saat mempersiapkan acara tersebut. Apabila ada koordinasi, maka pihak KUA bisa memberi arahan agar konsep acaranya tidak melanggar syariat agama dan norma.

Kemudian, Danramil Mayor INF Ajat Sudrajat dan Kanit Sabhara Polsek Ipda Saptaji, mengharapkan agar kejadian tersebut menjadi pelajaran bahwa sebuah kegiatan jangan asal viral, tapi mesti mempertimbangkan sisi agama juga budaya ketimuran.

Kepala SMK Duta Pratama Indonesia Lasiman mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan nasihat juga arahan dari para ulama dan Muspika yang diberikan kepada pihaknya.

Ia pun berjanji, kesalahan dalam kegiatan yang dilakukan kemarin terutama adegan-adegan terlarang saat sesi pemotretan tidak akan terulang lagi.

Pada pertemuan tersebut, Kepala SMK DPI menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Tasikmalaya, atas adegan terlarang di sesi pemotretan.

Sementara itu, H. Wawan, M.Pd, salah seorang pengawas KCD 12 mengingatkan bahwa salah satu hal yang esensi dari pelajaran P5 adalaH pendidikan karakter, sehingga dilarang adanya sesi yang justru melanggar nilai-nilai ajaran agama.

Senada dengan itu, Camat Mangkubumi, Drs. Slamet, M.Si mengimbau agar semua kegiatan harus memperhatikan nilai-nilai agama dan norma adat di Kota Santri, serta selalu berkoordinasi dan komunikasi dengan para ulama dan aparat setempat.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow