Jelang Pilpres, Inilah Himbauan Ketua MUI Kota Tasik Bagi Umat Islam

INILAHTASIK.COM | Sepenggal petuah mulia terlontar dari seorang tokoh ulama Kota Tasikmalaya yang juga selaku Ketua Majelis Ulama Kota Tasikmalaya, KH. Aminudin Busthomi, jelang Pemilihan Presiden pada Pemilu 2024 mendatang.

Saat ditemui tim redaksi Inilahtasik.com usai menerima hibah sebuah kendaraan Siaga Ambulance dari seorang aghnia untuk Baznas Kota Tasikmalaya, Selasa 12 Desember 2023,
ia mengingatkan jika merujuk pada sebuah hadits yang menekankan bahwa satu hari tanpa pemimpin, akan lebih buruk daripada 60 tahun memiliki pemimpin yang dzalim.

KH. Amin pun menekankan agar umat Islam Kota Tasikmalaya setidaknya harus memiliki empat dasar dalam upaya memahami alur demokrasi jelang Pilpres mendatang. Empat dasar itu antara lain;Umat harus jadi pemilih yang cerdas, terus belajar siyasah (Politik Islami), melihat rekam jejak calon pemimpin, dan mrnguatkan Ukhuwah Islamiyah. 

Ia menegaskan bahwa proses Pemilu menggunakan uang APBN, sehingga rakyat harus cerdas dan terus memantau jalannya pesta demokrasi, jangan sampai uang negara yang notabene uang rakyat disalahgunakan, bahkan dijadikan ajang korupsi lima tahunan.

Tak hanya itu, lanjut KH. Amin, penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu jangan hanya menjalankan Protap Umum seperti mekanisme pemilihan dan penyiapan APK , melainkan juga harus memberi edukasi kepada rakyat agar melek dan cerdas terhadap pendidikan demokrasi politik pemilihan wakil rakyat mauapun pemimpin negaranya.

Menyikapi indikasi adanya kecurangan kecurangan yang kerap dilakukan oleh oknum penyelenggara negara maupun instansi pemerintah  yang berkaitan dengan Pilpres ini, 

Pengasuh Ponpes Sillatul Huda Kota Tasikmalaya ini menyerukan agar masyarakat tidak sampai masuk ke dalam lobang yang sama untuk kedua kalinya.

“Cukuplah lima tahun silam, ratusan penyelnggara Pemilu /PPS maupun PPK meninggal secara misterius dan tidak jelas tindaklanjutnya, Ini jelas dzalim dan termasuk hari inipun presiden menyerukan agar netralitas menjadi hal yang terpenting bagi para penyelenggara Negara,” ujarnya.

“Jangan sampai jika wasit tidak adil bahkan ikut main dalam permainan dengan sikap arogansinya, maka jangan salahkan jika penonton marah dan terjadi chaos, dan jika botol minuman keras berisi air kencing sampai kemuka wasit, jangan marah karena itulah resiko orang yang licik,” pungkasnya. (dzm)