Suara Dzikir Ribuan Jemaah Bergema, Doakan Pernikahan Anak Ke-2 KH. UP Waryono

INILAHTASIK.COM | Pondok Pesantren Majelis Dzikir Terapi Asmaul Husna di Jl, Bantar Gedang, Kp. Warung Bandung, RT 09 / RW 07, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya dipadati jemaah perwakilan dari Majelis Dzikir Terapi se-Provinsi Jawa Barat pada Kamis 25 Juli 2024.
Kehadiran ribuan jemaah di acara Tabligh dan Dzikir Akbar tersebut dalam rangka Tasyakur Pernikahan anak ke-2 Pimpinan Ponpes Majelis Dzikir Terapi Asmaul Husna Provinasi Jawa Barat, KH. UP Waryono, MBT.,S.Pd.I yakni Ola Nisa Iqtisodiyah Sa’adah, S.Pd dengan Rifqi Sofiyurrohman, S.Ag yang resmi manikah pada hari Rabu 24 Juli 2024.
Tabligh dan Dzikir Akbar yang berlangsung pagi hingga siang hari itu diisi dengan sejumlah rangkaian acara, mulai dari pembacaan Kalam Illahi oleh Qori Internasional, KH. Mu’min Aenul Mubarok, S.Pd.I, yang dilanjutkan dengan Tabligh Akbar dengan menampilkan penceramah kondang Ustadzah Hj. Aah Muhibah.
Lalu diteruskan dengan acara Dzikir dan Istigosah yang dipandu langsung oleh KH. UP Waryono dan KH. Yusuf Roni R, S.Pd.I.
Dalam kesempatan tersebut, KH. UP Waryono menegaskan bahwa silaturahmi jemaah Majelis Dzikir hari ini untuk mendoakan kedua mempelai dan juga pemerintah Kota Tasikmalaya yang akan menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) agar berjalan aman, tentram dan kondusif.
“Insyaallah dengan suara gema ini, Kota Tasikmalaya akan tentram, adem ayem, penuh rasa kasih sayang, baik siapa pun yang jadi, itu hak prerogatifnya Allah Swt, juga mendoakan seluruh Indonesia yang akan menghadapi hal yang sama,” ungkapnya.
KH. UP Waryono menambahkan, seiring dengan purnabakti dari statusnya sebagai abdi negara, maka mulai saat ini dirinya bakal fokus untuk lebih mempersatukan para jemaah Majelis Dzikir se-Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah sudah terbentuk Majelis Dzikir se-Jabar, dan sekarang Saya akan fokus mempersatukan jemaah juga ulama-ulama melalui SMS atau Silaturahmi Menuju Sejahtera, yang sampai saat ini Insyaallah sudah tergabung kurang lebih dua puluh lima ulama perwakilan dari tiap kecamatan,” terangnya.
Ia pun berharap Majelis Dzikir kedepan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan para jemaah serta mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam kehidupan.
“Karena semua ini demi kebutuhan mereka, juga kesulitan-kesulitan mereka. Dzikir itu segala obat,” tandasnya.
What's Your Reaction?






