Pisang Ranggap Galunggung Jadi Primadona di WJF, Satu Buah Beratnya Setengah Kilogram

INILAHTASIK.COM | West Java Festival 2024 atau WJF, merupakan sarana promosi untuk memajukan para pelaku UMKM yang ada di wilayah Jawa Barat. Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah yang ikut tampil pada kegiatan WJF, diwakili Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga. 

Selain menampilkan berbagai hasil produk UMKM, di stand Dispapora Kab. Tasikmalaya terdapat hasil bumi yang cukup menarik perhatian para pengunjung karena dinilai langka, yakni buah pisang Ranggap, khas Galunggung. 

Buah pisang yang yang ukurannya sangat besar tersebut, banyak menarik perhatian pengunjung WJF. Sehingga tak heran selain banyak yang sekedar memphotonya, ada juga yang sengaja membelinya.

"Baru kali ini lihat pisang ukurannya besar begini mah, bikin penasaran makanya saya tadi beli 5 buah," kata seorang pengunjung perempuan yang datang ke Stand Disparpora Kabupaten Tasikmalaya.

Pisang ranggap Galunggung tersebut di jual dengan harga 5000 untuk satu buahnya.  

Koordinator Stand Disparpora Kabupaten Tasikmalaya, H Dodi Ajat Sudrajat, menuturkan pisang ranggap sengaja dibawa ke arena WJF, karena merupakan salah satu komoditi khas dari Tasikmalaya.

"Pisang ranggap ini asli dari Tasikmalaya, tepatnya disekitar gunung Galunggung. Kalau kita wisata ke Galunggung pasti akan melihat para penjual pisang Ranggap. Karena ini ciri salah satu khas Objek Wisata Galunggung," kata Dodi, kepada wartawan, Jum'at 23 Agustus 2024.

Di kesempatan tersebut pihaknya hanya membawa tiga turuy pisang ranggap. "Tadinya hanya buat pajangan saja, namun ternyata banyak yang suka, sehingga semunya jadi habis terjual," ucapnya. 

Keunikan pisang ranggap, kata Dodi, ukuran buahnya sangat besar. Untuk satu buah pisang ranggap, paling besar bisa mencapai setengah kilogram. Sedangkan untuk satu sikat ada yang 8 hingga 12 buah. 

"Tadinya buat hiasan saja, makanya kami tidak membawa terlalu banyak, karena pisang ini kan ukurannya besar. Jadi kalau bawa banyak berat, bikin repot," pungkas Dodi.