Viral Video Perundungan Pelajar MTS di Tasikmalaya, Polisi Ungkap Faktanya 

Oct 8, 2024 - 21:31
Viral Video Perundungan Pelajar MTS di Tasikmalaya, Polisi Ungkap Faktanya 
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta

INILAHTASIK.COM | Usai menerima laporan kasus perundungan fisik melibatkan pelajar Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Tasikmalaya. Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya memeriksa para korban, terduga pelaku serta pihak sekolah, pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Polisi menemukan fakta, dibalik video viral perundungan fisik tersebut di latarbelakangi keinginan untuk membentuk organisasi PKS (Petugas Keamanan Sekolah) yang belum ada di sekolah tersebut.

"Latarbelakangnya anak anak ingin ada organisasi Petugas Keamanan Sekolah. Jadi inisiatif pelajar kelas VIII sebagai senior mengajak pelajar kelas VII untuk sama sama membuat PKS. Lalu dilakukan semacam pembinaan fisik," tutur AKP Ridwan Budiarta, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, kepada wartawan, Selasa 8 Oktober 2024.

Fakta lain berdasarkan pengakuan korban dan terduga pelaku, pemukulan yang nampak dalam video viral tersebut, bukan keinginan pelaku, hal itu atas permintaan para korban untuk menambah ketahanan fisik mereka. 

Sebelumnya, para korban dan terduga pelaku juga melakukan kegiatan olah raga push up hingga skot jump. Bahkan dalam video lain yang ditemukan polisi, mereka terlihat asik bercanda. 

"Awalnya korban dan terduga pelaku ini melakukan push up dan skot jump. Kemudian para korban minta ada tambahan untuk ketahan fisik. Makanya ada tindakan itu (pemukulan-red), setelah itu mereka nampak bercanda dulu. Seperti dalam video yang mereka simpan untuk dokumentasi," jelas Ridwan. 

Polisi menyebut ada 16 orang yang jadi korban pemukulan, satu terduga pelaku dan satu orang perekam video. 

Proses hukum kasus perundungan ini dilakukan dengan menggandeng sejumlah lembaga, mulai KPAI, UPTD Perlindungan Anak dan Perempuan, sekolah dan BAPAS. Proses penyelesaianya dilakukan dengan diversi.

"Alhamdulillah diversi sudah berhasil, kalau bahasa masyarakatnya islah. Sejak awal semua pihak memang menginginkan islah, sebab apa yang terjadi tidak sekeras yang dibayangkan dalam video," ujar Ridwan.

Terduga pelaku dan para korban dikembalikan pada orang tua dan pihak sekolah.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow