Ratusan Remaja SMA Katolik Yakobus Jakarta Ikut Kuliah Subuh di Pesantren Darussalam

Oct 28, 2024 - 15:46
Ratusan Remaja SMA Katolik Yakobus Jakarta Ikut Kuliah Subuh di Pesantren Darussalam
Kuliah Subuh di Pesantren Darissalam Ciamis yang diikuti ratusan Siswa SMA Katolik Santo Yakobus Jakarta, Senin 28 Oktober 2024.

INILAHTASIK.COM | Suasana yang berbeda terlihat di Pondok Pesantren Darussalam Ciamis pada pagi hari ini, Senin 28 Oktober 2024. Sebanyak 114 siswa dan siswi dari SMA Katolik Santo Yakobus Jakarta berpartisipasi dalam kuliah subuh yang diadakan bersama ratusan santri dari tingkat Madrasah Aliyah yang juga mondok di pesantren tersebut.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Ekskursi Kebhinnekaan yang bertema “Dulur Sabangsa”. Kuliah subuh dipimpin oleh K.H. Dr. Fadlil Munawwar Manshur, M.S., yang menyampaikan visi pendidikan Pesantren Darussalam.

Ia menekankan pentingnya menjadi “Muslim Moderat, Mukmin Demokrat, Muhsin Diplomat” serta menjelaskan Tri Jiwa Pesantren Darussalam yang mencakup keadaban, keilmuan, dan kepemimpinan. Hal ini menjadi momen penting bagi para peserta untuk memahami nilai-nilai yang diusung oleh pesantren dalam membentuk karakter generasi muda.

Menariknya, meskipun para peserta berasal dari latar belakang agama Katolik dan Protestan, semua siswi yang mengikuti kuliah subuh mengenakan hijab sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi pesantren.

Leyla Zahrah Mardhiyah, salah satu siswi SMA Katolik St. Yakobus yang beragama Islam, mengatakan, di sekolah Katolik, dirinya sudah terbiasa saling menghargai dan belajar dari berbagai agama yang ada. Pernyataan ini mencerminkan semangat toleransi dan saling menghormati yang telah ditanamkan di lingkungan sekolah.

Setelah kuliah subuh, para siswa tamu dari Jakarta mengikuti serangkaian kegiatan di Pesantren Darussalam bersama para santri. Kegiatan tersebut dimulai dengan upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda, dilanjutkan dengan perkenalan pembelajaran di pesantren, serta dinamika kelas bersama para santri.

Malam persaudaraan ditutup dengan penampilan-penampilan yang mengusung tema persaudaraan, menambah suasana keakraban di antara peserta.

Dr. Ahmad Nabil Athoillah, S.Th.I, M.Hum, salah satu pimpinan muda Pondok Pesantren Darussalam, menyatakan bahwa kegiatan kunjungan ini sangat positif dan luar biasa.

Menurutnya, acara ini menjadi sarana perjumpaan antar pemuda, khususnya yang berasal dari latar belakang iman yang berbeda.

“Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus diadakan untuk memperkuat jembatan persaudaraan di antara pemuda Indonesia,” ujarnya.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan agama, semangat kebersamaan dan persaudaraan dapat terjalin dengan baik. Melalui dialog dan interaksi, generasi muda dapat belajar untuk saling menghargai dan memahami satu sama lain, yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap terciptanya masyarakat yang harmonis dan toleran.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan akan semakin banyak inisiatif yang mengajak pemuda dari berbagai latar belakang untuk berkumpul, berdiskusi, dan berkolaborasi demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow