Pool Bus vs Terminal Indihiang, Mana yang Lebih Kuat, Penguasa atau Pengusaha? 

INILAHTASIK.COM | Polemik keberadaan Pool Bus versus Terminal Type A Indihiang, masih menjadi sorotan publik. Pasalnya keberadaan pool dinilai menjadi salah satu pemicu mati surinya terminal Type A, sebab para penumpang lebih memilih untuk naik dan turun di pool ketimbang di terminal Indihiang. 

Ketua Majelis Santri Bangsa, U Heryanto mengatakan, jika dianalisis dari aspek kekuatan kekuasan dan kekuatan finansial, pool Primajasa menjadi satu satunya terminal terkuat dan mustahil bisa tegur, dibenahi, bahkan disanksi oleh pemerintah. 

Menurutnya, jika teguran dan sanksi pemerintah terhadap pool primajasa adalah suatu kemustahilan untuk dilakukan, maka penertiban pool hanya bisa dilakukan dengan kesadaran mendisiplinkan diri dari pihak pool itu sendiri. 

Berbeda dengan Pool Budiman yang relatif hanya memiliki kekuatan finansial. Secara tekanan kekuasaan dalam rangka penegakan aturan relatif mudah untuk di intervensi, baik oleh dinas terkait ataupun oleh Wali Kota. 

"Dari perspektif regulasi, sesuai Permenhub Nomor 15 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan terminal, bahwa pool bus dapat melayani naik turun penumpang, jika mengantongi izin khusus dan memenuhi syarat fungsi terminal terbatas," kata Heryanto, kepada wartawan, Kamis 12 Juni 2025.

Dengan kata lain, lanjut dia, Pool Bus bisa jadi titik naik turun penumpang dengan syarat, pool terdaftar dan mendapat izin dari instansi terkait sebagai tempat pelayanan penumpang, memiliki fasilitas laik terminal (area tunggu, pelayanan tiket, toilet, keselamatan), diatur dalam rute/trayek resmi PO dan dilaporkan dalam perizinan usaha angkutan. 

"Tinggal aturan tersebut ditegakkan untuk mengontrol dan mengawasi keberadaan pool di Kota Tasikmalaya," ujarnya. 

"Keberadaan terminal Type A Indihiang jadi PR Wali Kota Viman untuk dilakukan pembenahan, baik dari pelayanan, sarana prasarana, daya tarik, serta promosi agar tidak kalah maju dan bagusnya dengan keberadaan pool bus yang dikelola oleh sswasta," pungkas Heryanto.