Petugas Gabungan Sidak ke Pasar Singaparna Tasikmalaya, Dapati Harga Cabai Meroket

INILAHTASIK.COM | Petugas gabungan Kepolisian, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja serta Kamar Dagang Indonesia menggelar Insfeksi mendadak di Pasar Tradisional Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa pagi (24/12/34).
Belasan lapak pedagang kebutuhan pangan masyarakat seperti sayuran, daging ayam, daging sapi, telur hingga beras dan minyak di datangi petugas. Pihak kepolisian memastikan pasokan pangan jelang libur Natal dan tahun baru dalam kondisi mencukupi.
"Kami Kepolisian Resort Tasikmalaya bersama Intansi terkait melaksanakan Sidak, untuk memastikan pasokan kebutuhan pangan selama Natal dan tahun baru ini benar benar tersedia, dan Alhamdulillah pasokan aman," tutur AKBP Haris Dinzah, Kapolres Tasikmalaya, kepada wartawan, di Pasar Singaparna, Selasa, 24 Desember 2024.
Ia menyebut, sidak sebagai upaya pengawasan pasokan dan kondisi harga kebutuhan pangan masyarakat di Pasar. Pihaknya tidak mentolelir jika ditemukan perbuatan melawan hukum yang menyebabkan pasokan kebutuhan menjadi langka.
"Kami turun ke lapangan untuk mengawasi kebutuhan pangan masyarakat jangan sampai terjadi penyelewengan. Mayoritas Alhamdulillah, kondisinya stabil," ujarnya.
Meski secara umum dalam kondisi stabil, namun sejumlah kebutuhan pangan masyarakat alami kenaikan harga cukup drastis. Salah satunya harga berbagai jenis cabai naik 100 persen dibanding empat hari lalu.
"Pantau kami mayoritas harga kebutuhan pangan stabil, tapi ada yang naik percabean. Naik 100 persenan," ucap Salsah, Kabid Pengembangan, Pengendalian dan Perdagangan Diskoperindag Kabupaten Tasikmalaya, kepada wartawan, di lokasi, Selasa, 24 Desember 2024.
Harga cabai merah dari Rp 40 ribu menjadi Rp 90 ribu per kilogram. Cabai domba dari Rp 35 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Sedangkan untuk Cabai rawit dari Rp 25 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga cabai karena faktor cuaca, jadi pasokan ke Pasar Singaparna menjadi berkurang. Tetapi barangnya masih ada dan tidak langka juga," ujar Salsah.
Selain cabai, kenaikan juga terjadi pada komoditas pangan lainnya, seperti daging ayam, semula dijual Rp 34 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Untuk daging sapi tembus Rp 140 ribu per kilogram. Telur ayam juga turut naik dari Rp 29 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram.
"Yah daging walau agak naik, tapi masih stabil," ucap Salsah.
Pedagang akui kenaikan harga sejumlah kebutuhan pangan disebabkan karena faktor cuaca, sehingga pasokan dari petani dan peternak menjadi berkurang.
"Cabai naik karena memang kurang pasokannya. Lebih ke faktor cuaca sih nampaknya. Saya aja yang biasa dapat satu kuintal sehari cabe merah, sekarang paling 50 kilograman," ujar Lutfi, Pedagang Sayuran.
Ia memprediksi harga kebutuhan pangan akan terus alami kenaikan sampai mendekati tahun baru. "Masih akan gerak naik kayaknya harga ini, sampai awal tahun nanti," ucap Lutfi.
What's Your Reaction?






