Perkuat Ideologi Pancasila, BPIP Gelar Dialog Kebangsaan dan Bedah Buku

Nov 13, 2023 - 00:38
Perkuat Ideologi Pancasila, BPIP Gelar Dialog Kebangsaan dan Bedah Buku

INILAHTASIK.COM | Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Dialog Kebangsaan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Bedah Buku karangan Syaiful Arif, berjudul Islam dan Pancasila: Perspektif Maqashid Syariah Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD, di Gedung Dakwah Islamiyah Tasikmalaya, Sabtu 11 November 2023.

Dalam dialognya, Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi memperkenalkan salam Pancasila yang merupakan salam kebangsaan sebagai pemersatu bangsa. Ia menyebut, salam pancasila bukan pengganti salam keagamaan, melainkan salam pemersatu yang pemakaiannya tidak bermaksud mengganti salam keagamaan.

"Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki peran sebagai alat pemersatu bangsa. Terbukti ada ribuan suku bangsa yang bersatu setelah proklamasi kemerdekaan dan Pancasila menjadi dasar negara," kata Prof Yudian.

“Kita sudah sepakat bahwa Pancasila itu sebagai dasar negara. Oleh karena itu, mau tidak mau semua element masyarakat harus mengimplementasikan, mengaktualisasikan nilai nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tambahnya, saat diwawancara usai dialog kebangsaan.

Sekilas tentang isi dari buku Islam dan Pancasila, membahas relasi Islam dengan Pancasila dilihat dari Maqashid Syariah (tujuan hukum Islam) sebagai metode versi Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD, seorang filsuf hukum Islam (Usul Fiqh) yang juga Kepala BPIP.

Dalam kerangka tauhid integratif, Pancasila merupakan praktik dari integrasi ayat ayat teologis kedalam ayat ayat kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan. Hal itu berangkat dari kesatuan nilai dalam Pancasila, dimana sila Ketuhanan yang Maha Esa (Tauhid) menjadi sumber bagi sila sila dibawahnya.

Disisi lain, dalam rangka Maqashid Syariah, Pancasila merupakan praktik dari tujuan utama syariah Islam, baik yang bersifat hak-hak niscaya (dlaruriyyat), kebutuhan (hajiyat) maupun ornamental (tahsiniyyat).

Begitulah, dalam buku ini tergambarkan dengan jelas bagaimana Syaiful Arif memperkuat Pancasila dengan Islam, bagaimana Prof Yudian ‘Menjahit’ pemikiran Soekarno, Hatta dan Megawati.

Disisi lain, karya Syaiful Arif ini dapat menjadi pengantar memantik dialektika intelektual yang progresif dan mencerahkan. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow