Indahnya Masa Purna Sang Prajurit Sejati

Mar 28, 2023 - 19:30
Indahnya Masa Purna Sang Prajurit Sejati
Yayat Ruhyat

KAB. TASIK, INILAHTASIK.COM | Nama lengkapnya Yayat Ruhyat, pria asli orang Tasikmalaya tepatnya dilahirkan di Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 1963.

Bagi yang sering ke Masjid Agung Kota Tasikmalaya tentu saja tidak akan pernah merasa asing melihat sosok yang satu ini. Meski sudah tak muda lagi, namun sosok tegap dan selalu menebar senyum ramah ini, siapa sangka adalah seorang Purnawirawan Prajurit TNI AD di masanya.

"Saya masuk tentara era tahun 1981, sedang ramai-ramainya Timor timur tuh. Pangkat saya Prada dan langsung ditempatkan di Yonif 310, baru masuk tentara udah disiapkan ke medan tempur," kisahnya saat membuka pembicaraan tentang dirinya.

Sederet penghargaan pun selalu menempel setia di baju kesayangannya, sebuah baju safari khas koordinator keamanan.

"Ini penghargaan di Timor, ini di Aceh dan yang ini terakhir di Perbatasan Papua," ujarnya seraya menunjukan sebuah penghargaan yang kami sendiri tak memahaminya. Ah rupanya adalah penghargaan masa tugasnya di daerah konflik.

Tak hanya itu, selain seorang veteran TimTim, di masa mudanya Yayat juga ternyata seorang pemain sepak bola handal yang dimiliki TNI AD, di mana ia bergabung menjadi libero di PSAD, dan sempat mengikuti turnamen perserikatan lintas Kotama (Komando Utama) dan dirinya masuk dalam Kotama Siliwangi.

Bahkan, saat Persib Bandung akan merekrut dirinya untuk masuk dalam jajaran, Yayat lebih memilih tugas yang diberikan negara kepadanya. Sehingga kesempatan menjadi pemain Persib pun sirna.

"Waktu itu manajer Persib meminta saya ikut latihan untuk persiapan Liga Perserikatan, tapi berbarengan dengan itu datang pula sprint penugasan saya di tempat lain, ya sebagai prajurit saya pastinya memilih surat perintah komandan," imbuhnya.

Dari hasil pernikahannya dengan sang istri tercinta Imas Rusmiati, Yayat punya dua jagoan dan satu bidadari yang sangat ia banggakan.

"Yang sulung bekerja di swasta di Jakarta, yang kedua mengikuti jejak ayahnya menjadi serdadu, dan yang terakhir menjadi seorang Bidan," jelas Yayat.

Jelang pensiun, Yayat berdinas terakhir di Kodim 0612 Tasikmalaya selaku Babintal dan saat itu salah seorang tokoh ulama Kota Tasikmalaya KH. Aminudin memintanya untuk mengabdi di Masjid Agung Kota Tasikmalaya.

Tak menunggu jawaban lama, Yayat menyiapkan semuanya untuk kemaslahatan umat dalam berbakti selain menjadi abdi negara.

"Menjadi marbot saat ini di Masjid Agung Kota Tasikmalaya adalah sebuah pengabdian saya kepada sang illahi. Saya hanya bisa bersyukur saat ini masih diberikan kehidupan untuk menapaki ibadah di akhir masa senja saya," tandasnya.

Kini, Peltu Purnawirawan sudah menjadi Haji pada tahun 2017 lalu dan beberapa kali umroh dari hasil prestasinya. 

Kondisi carut marut politik saat ini di Indonesia membuat dirinya menjadi jengah dan berharap rekan-rekannya yang masih aktif berdinas tetap konsisten menjalankan tugasnya sesuai perintah sapta marga dan sumpah prajurit jangan hanya menjadi sebuah slogan semata. 

Sementara itu, tanggapan salah seorang rekan Yayat yang sudah purna yang dulu pernah bersama-sama di Kodim Tasikmalaya, Pelda Purn Sutrisno menyatakan bahwa Yayat memang orang supel mudah bergaul dengan teman, olahragawan dan yang terpenting adalah seorang yang agamis. 

"Pak Haji Yayat orangnya sangat baik supel dan agamis yang saya kenal selama kami berdinas, satu hal yang saya kagumi dari dia adalah dia tak merasa risih atau malu meski harus manjadi koordinator satpam atau marbot di masjid agung, itu yang saya suka dan bangga dari dia," ungkap Trisno. (Deady Zaf)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow