Disparpora Kab. Tasik Gelar Pelatihan Pengembangan Desa Wisata di Tasik Timur

KAB, TASIK, INILAHTASIK.COM | Pariwisata merupakan salah satu penggerak sektor perekonomian desa sehingga diberi perhatian lebih agar dapat berkembang dengan baik dan dilakukan secara bersama-sama.

Pengelola desa wisata dituntut untuk segera berbenah dan beradaptasi, dengan menyelenggarakan pariwisata yang sesuai dengan kondisi saat ini dan memberikan kepastian keamanan dan kesehatan kepada wisatawan dengan melakukan percepatan pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat dan mengembangkan potensi lokal, salah satunya adalah pengembangan desa wisata di Kabupaten Tasikmalaya.

Bertempat di aula Desa Madiasari, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga menggelar sosialisasi dan Pembinaan Desa Wisata yang ada di wilayah Tasik Timur pada Senin 06 Maret 2023.

Kepala Bidang Pariwisata, Suci Tarini. S.STP, MM mengatakan, terkait sosialisasi yang diadakan di Desa Madiasari untuk memberikan pemahaman kepada 92 Desa Wisata tentang pengelolaan desa wisata, karena seperti yang diketahui kemungkinan besar di masyarakat terutama di desa-desa wisata masih semangat.

"Bagaimana membangun secara fisik untuk mengembangkan desa wisatanya, padahal di sini itu memang bisa dijadikan salah satu target, tapi untuk saat ini karena mayoritas dari 92 desa yang ditetapkan oleh Bupati Tasikmalaya ada 87 desa yang masih desa wisata rintisan," ucapnya.

Ia mengharapkan kegiatan tersebut dapat dikembangkan dan membuat paket-paket wisata berbasis aktivitas yang ada di masyarakat. Selain itu juga diharapkan tradisi-tradisi dan kebudayaan yang ada di masyarakat bisa dikembangkan dan dijadikan untuk membuat paket desa wisata. 

Untuk Tasik Timur sendiri, lanjut ia, tidak hanya berpikir untuk membangun secara fisik, dan tahapan selanjutnya jika sudah banyak penggunjung berdatangan untuk berwisata, baru bisa membuat satu skema untuk membangun desa secara fisik. 

Sementara itu, Ketua Genpari Kabupaten Tasikmalkaya, Rizal Tasikmalaya, menuturkan bahwa Kabupaten Tasik mempunyai banyak potensi wisata yang berinteraksi langsung dengan masyarakat.

"Sensasi yang baru dilakukan, sebuah produk wisata yang intinya kita akan merasakan betul-betul kehidupan pedesaan itu seperti apa. Intinya, di dalam desa wisata itu kita lebih mengemas atau pun menyajikan tentang kehidupan keseharian di pedesaan tersebut," ungkapnya.

Menurutnya, hal ini perlu adanya kerjasama seluruh kalangan alias bukan hanya dari Dinas Pariwisata saja.

"Makanya kenapa pak bupati meng-SK-an yang 92 Desa ini. Dari seluruh dinas, baik itu Dinas Pertania, Perkebunan, Perikanan, Kominfo dan seluruh dinas yang ada ini regulasinya mendorong tentang kemajuan desa wisata," tegasnya.

Ia menyebut bahwa seluruh masyarakat juga harus menyadari lahirnya desa wisata itu dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat.

"Intinya, sangat banyak yang harus dimotivasi bagi seluruh kalangan, baik akademisi atau pun praktisi, komunitas dan dinas terkait. Beragam potensi wisata di wilayah Tasik Timur yang memang harus dikembangkan, bukan hanya sekedar keindahannya saja, melainkan juga harus disajikan dengan masyarakat desanya itu sendiri," katanya. 

Maka dari itu, sambung Suci, ketika sudah siap untuk mengembangkan desa wisata, sudah masing-masing mempunyai kelebihan tersendiri. Selain itu desa Wisata yang sudah terkonsep, nantinya desa tersebut bisa mendongkrak ekonomi warga desa.

Kegiatan diikuti dihadiri perwakilan dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tasikmalaya, Perwakilan dari Lima Kecamatan dan 10 Desa Wisata,  di antaranya Kecamatan Manonjaya, Salopa, Manonjaya, Cineam dan Karangjaya, Pengelola Desa Wisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pelaku Pariwisata dan Desa Wisata.