Capai 277 Kasus, Kecamatan Kawalu Wilayah Paling Banyak Kasus DBD di Kota Tasik

Oct 28, 2024 - 17:30
Capai 277 Kasus, Kecamatan Kawalu Wilayah Paling Banyak Kasus DBD di Kota Tasik
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue

INILAHTASIK.COM | Kecamatan Kawalu merupakan wilayah dengan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) paling tinggi di Kota Tasikmalaya. Tercatat selama rentan waktu 1 Januari 2024 sampai 14 Oktober 2024 telah terjadi 277 kasus DBD. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, kasus DBD di Kota Resik selama tahun 2024 sebarannya meliputi seluruh kecamatan sebanyak 1.577 kasus.

Setelah Kec. Kawalu, kasus DBD terbanyak kedua yaitu Kecamatan Mangkubumi dengan jumlah 212 kasus, disusul Kec. Cipedes dengan 200 kasus, Kec. Cibeureum 196 kasus, dan Kec. Tawang 157 kasus. 

Kemudian, Kecamatan Tamansari 139 kasus, Kec. Cihideung 128 kasus, Kec. Purbaratu 103 kasus, Kec. Bungursari 103 kasus, dan Kecamatan Indihiang 62 kasus. 

Sementara untuk tingkat kelurahan, dari 69 kelurahan di Kota Tasikmalaya, kasus DBD terbanyak yaitu di Kelurahan Sukamanah sebanyak 83 kasus. Disusul Kel. Kahuripan 59 kasus, Kel. Sambongjaya 55 kasus, Kel. Panglayungan 54 kasus, Kel. Urug 51 kasus, Kel. Tuguraja 47 kasus, Kel. Nagarasari 42 kasus, Kel. Kersamenak 42 kasus, Kel. Gunungtandala 40 kasus, Kel. Lengkongsari 38 kasus dan lainnya. 

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih mengatakan, kasus DBD di Kota Tasikmalaya masih terus meningkat setiap harinya. 

"Kasus DBD yang terjadi di Kota Tasikmalaya masih terus bertambah. Saat ini pun delapan orang pasien DBD masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soekardjo, Jasa Kartini, RS Hermina, Puskesmas serta rumah sakit swasta lainnya," tuturnya, kepada wartawan, baru baru ini. 

Pihaknya memprediksi kasus DBD di Kota Tasikmalaya masih akan terus mengalami peningkatan. Untuk itu Ia meminta, agar masyarakat terus meningkatkan kebersihan lingkungan khususnya pemberantasan sarang nyamuk. 

Ia menyebut, dalam kasus DBD saat ini, nyamuk aedes aegypty menyerang manusia rentang usia 0-5 tahun hingga usia 50 tahun. Berdasarkan data, usia 0-5 tahun, tercatat ada 289 kasus, usia 6-12 tahun 427 kasus, usia 13-18 tahun 229 kasus, usia 19-30 tahun 261 kasus, usia 31-50 tahun 255 kasus dan usia 50 tahun tercatat ada 113 kasus. 

Menurutnya, peningkatan kasus DBD di wilayahnya lantaran pergantian musim el nino (panas) ke hujan, ditambah musim panas yang terjadi tahun ini adalah musim kemarau basah. Meski musim kemarau, hujannya tetap ada sehingga berpotensi menambah populasi nyamuk dewasa. 

Untuk itu, pihaknya meminta agar masyarakat selalu waspada dengan rutin membersihkan lingkungan sekitar rumah supaya bersih, sehingga nyamuk tidak bersarang. 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow